Curhatan Mantan Bos Tesla Singapura Usai Di-PHK Elon Musk
Tesla Model 3 (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id - Christopher Bousigues baru menjabat Country Manager untuk Tesla Singapura. Namun, pria asal Prancis itu telah mengumumkan dirinya kena PHK massal setelah Tesla mengambil kebijakan mengurangi karyawan sebanyak 10 persen di seluruh dunia.
"Tesla mengumumkan 10 persen pengurangan tenaga kerja. Peran saya dipilih untuk dihapus mulai hari ini," curhatnya di media sosial Linkedin.Sebelum jadi Country Manager di Tesla Singapura, Bousiques sebenarnya punya karir yang bagus. Ia pernah bekerja di perusahaan perangkat lunak SAP dan Microsoft.
Baca juga: Daftar Startup Indonesia yang Hadapi PHK Massal
Meskipun di-PHK, dia bangga telah menjadi manajer Tesla di Singapura sebagai negara pertama di mana terdapat kantor perusahaan ini di Asia Tenggara.
"Pada tahun lalu, tim dan saya membangun bisnis dari bawah ke atas, menjadikan Model 3 jadi pemandangan umum di Singapura, mendirikan dua showroom, satu pusat layanan (yang saya sebut sebagai Jewel of Asia), mengembangkan jaringan tujuh supercharger di seluruh pulau dan berhasil meluncurkan Model Y kemarin (Jumat, 9 Juni 2022), dengan respons yang luar biasa," sambung dia.
Dia lalu bilang bahwa saat ini terjadi, mungkin ada yang bertanya apa tindakan terbaik. Bousiques merasa transparansi dan kejujuran tidak bisa dinegosiasikan baginya, jadi berbagi kabar seperti ini menurutnya hal yang benar untuk dilakukan bersama jaringannya.
"Saya sangat percaya bahwa ketika sebuah pintu tertutup, sebuah gerbang di tempat lain terbuka," katanya.
Lalu, dia menutupnya dengan kalimat, "Karena saya pindah ke Singapura secara ketat untuk peran ini, pindah kembali ke Eropa dan Perancis Selatan kemungkinan besar akan jadi pilihan bagi keluarga saya dan saya. Sampai jumpa setelah liburan musim panas yang indah."
Sumber lain mengatakan bahwa Tesla Singapura tidak akan lagi punya country manager dan kantor Tesla di Hong Kong akan mengawasi operasional di Singapura. Langkah itu mirip dengan Mercedes-Benz di Indonesia yang diawasi oleh Malaysia.
Baca juga: Kenapa Harus Pakai MyPertamina untuk Kendalikan Konsumsi Pertalite?
Elon Musk sebelumnya memang sudah mengatakan kepada karyawan bahwa dia bisa memangkas 10 persen tenaga kerja Tesla di seluruh dunia.
Dalam sebuah email yang dikirim ke karyawan, bos SpaceX itu mengatakan dirinya punya perasaan yang buruk mengenai ekonomi dan Tesla akan mengurangi jumlah pegawai karena sudah kelebihan staf di banyak bidang.
Pada akhir 2021, Tesla dilaporkan telah memiliki sekitar 100 ribu karyawan di seluruh dunia.