Citroen DS: Mobil Terindah Sepanjang Masa dan Penyelamat Presiden Prancis
Citroen DS (Foto: Pascal Bernardon / Unsplash)
Uzone.id - Tanggal 22 Agustus 1962 jadi tanggal yang kelam bagi bangsa Prancis. Saat itu Presiden Charles De Gaulle, mendapat serangan mematikan dari OAS - kelompok paramiliter yang ingin Aljazair tetap berada di pangkuan Prancis.
De Gaulle dianggap penghianat karena menyerahkan negara jajahannya itu kepada kelompok nasionalis Aljazair.De Gaulle dan istrinya, Yvonne de Gaulle, hampir saja mati oleh peluru tajam setelah 12 pria bersenjata dari OAS menembaki mereka dalam perjalanan dari Istana Elysee menuju Bandara Orly dengan menumpangi Citroen DS warna hitam.
BACA JUGA: Gara-gara Fazzio, Suzuki Fanboy Minta Saluto Dijual di Indonesia
Meskipun dua pengawal sepeda motor presiden tewas, De Gaulle bersama istri berhasil selamat setelah sang sopir berhasil membawanya menjauh dari para pembunuh.
Hystoria melaporkan,"Hujan 140 peluru, sebagian besar datang dari belakang, menewaskan dua pengawal sepeda motor presiden, memecahkan kaca belakang mobil dan melubangi keempat bannya."
Ada juga yang melaporkan peluru berhasil meledakkan dua atau tiga ban Citroen DS-nya.
Bukan berarti Citroen DS tak bisa berjalan kencang ketika bannya sudah kempis. Mobil ini punya teknologi tinggi, di mana para insinyur Prancis berhasil membuat Citroen DS tetap bisa berjalan meskipun keempat bannya kempis.
Ketika mengalami selip pun, suspensi mobil bisa tetap membuat bodi mobil tetap rata dan bisa dikendarai, bahkan tanpa bantuan ban.
Sopir berhasil membawa lari presiden dan istri menggunakan Citroen DS. Mereka tiba di Bandara Orly tanpa cedera.
Frederick Forsyth mendramatisasi peristiwa kelam itu melalui karya novel 'The Day of the Jackal', yang kemudian diadaptasi jadi film.
Citroen DS telah menyelamatkan nyawa dan istrinya, De Gaulle pun berjanji tak akan menggantikan mobil tersebut dengan yang lain.
Bahkan, ketika tahun 1969, Fiat -pabrikan mobil asal Italia - pernah berusaha mengambil alih Citroen yang bermasalah di tahun tersebut - De Gaulle pun membatasi kepemilikan Fiat hingga 15 persen. Citroen akhirnya akan tetap berada di tangan Prancis sebagai bagian dari grup PSA Peugeot Citroen.
Mengenal Citroen DS
Citroen DS merupakan mahakarya dari insinyur penerbangan Andre Labret. Mobil ini menggunakan teknologi paling inovatif yang pernah dirancang sehingga fiturnya berbeda dari mobil lainnya.
Keberadaan mobil ini sebetulnya sudah ada sebelum terjadinya PD II. Mereka menyembunyikannya dari NAZI selama Prancis diokupasi.
BACA JUGA: Transmisi Ford Mustang S650 Bakal Mirip Suzuki Wagon R AGS
Lalu, Citroen mengerjakannya lagi setelah perang usai. Hal paling mengagumkan dari mobil ini adalah meskipun didesain di tahun 1955, namun desainnya seperti mobil masa depan.
Atapnya terbuat dari fiberglass sehingga bobotnya ringan. Begitu juga dengan lekukan bodinya terlihat aerodinamis.
Lampu sein diletakkan di pilar belakang karena suspensi hidropneumatik - yang dibuat oleh Paul Mages - membuat mobil ini begitu rendah.
Mobil ini idenya pakai mesin 6 silinder berpendingin air, namun karena biayanya mahal maka pakai mesin 4 silinder berpendingin air.
Citroen DS juga aman saat terjadi tabrakan di bagian depan, di mana mesin akan masuk ke bawah mobil dan tidak masuk ke kompartemen sopir dan penumpang.
Hal istimewa lainnya adalah bonnet terbuat dari alumunium sehingga sangat ringan.
Citroen DS yang menyelamatkan Presiden Prancis membawa mesin 1.911 cc 4-percepatan yang menyalurkan tenaga ke roda depan.
Suspensinya hidropneumatik terdiri dari cairan dan gas, di mana cairan bertindak sebagai peredam, sedangkan gas memberikan efek pegas.
Uniknya lagi, tidak ada pedal rem pada mobil ini, adanya semacam tombol yang menonjol di lantai, ketika diberi tekanan oleh kaki, mobil akan melambat sampai berhenti.
Citroen DS juga bisa menaikkan dan menurunkan suspensi jika kita melihat ada genangan air yang cukup dalam sepanjang jalan.
Untuk mengganti ban, kita tak perlu dongkrak yang dipompa karena mobil ini bisa terangkat dengan saat kita letakkan dongkrak di bagian sisi mobil.
Lampu utama mobil ini dibuat cerdas karena bisa menengok 90 derajat ke kiri dan kanan atau menyesuaikan putaran kemudi.
Joknya pun sangat nyaman. Bahkan, saat duduk di depan kita akan terasa duduk di kursi malas. Lantainya juga sangat empuk.
Suspensi canggih pada Citroen DS membuat penumpang tidak merasakan guncangan saat melindas gundukan. Pilar paling depan dibuat tipis sehingga kita bisa melihat panorama begitu luas.
Citroen DS juga jadi mobil produksi massal pertama yang dilengkapi fitur rem cakram sehingga mobil ini menetapkan standar baru dalam kenyamanan berkendara, pengendalian mobil, dan pengereman.
Sepanjang tahun 1955-1975, Citroen berhasil menjual 1.455.746 unit, di mana 1.330.755 di antaranya diproduksi di Pabrik Quai Andre Citroen Paris.
Mobil ini juga berhasil mendapat gelar mobil paling indah sepanjang masa dari majalah Classic & Sports Car.