Home
/
News

CEO Twitter Dikecam karena Dianggap Menghina Agama Hindu

CEO Twitter Dikecam karena Dianggap Menghina Agama Hindu

Denny Armandhanu21 November 2018
Bagikan :

CEO Twitter Jack Dorsey menuai kecaman di India karena dianggap menghina agama Hindu yang dianut di negara tersebut. Akibat memicu kontroversi, pihak Twitter akhirnya meminta maaf.

Diberitakan Reuters, Selasa (20/11), kecaman berdatangan untuk Dorsey setelah dia dipotret bersama dengan para aktivis perempuan India sambil membawa poster bertuliskan "Hancurkan patriarki Brahmanisme". 

Brahmanisme adalah gagasan dari agama Hindu, yang salah satu ajarannya mencakup pembagian sistem masyarakat berdasarkan hirarki kasta, yaitu Brahma, Ksatria, Waisya, dan Sudra.

Bagi banyak orang di India, tindakan Dorsey tersebut dianggap menghina ajaran agama Hindu. Berbagai komentar bermunculan di Twitter, mengatakan Dorsey melakukan "hate speech" terhadap Hindu.

Salah satu yang berkomentar adalah T.V. Mohandas Pai, bekas kepala keuangan eksportir perusahaan software India Infosys. Dia membandingkan pesan kebencian yang disampaikan Dorsey dengan sikap anti-Yahudi.

"Besok jika @jack diberi poster dengan pesan anti-Semit pada pertemuan, apakah timnya juga akan membiarkannya? Apa bedanya? Memicu kebencian terhadap sebuah masyarakat itu salah," kata Pai.

Pihak Twitter India meminta maaf atas tindakan Dorsey. Mereka mengatakan, foto tersebut diambil usai pertemuan antara Dorsey dengan para aktivis, salah satunya adalah perempuan berkasta Dalit.

"Sentimen yang ditunjukkan poster itu tidak mencerminkan pandangan Twitter sebagai sebuah perusahaan atau Jack sebagai CEO, dan kami menyesalkan bahwa gambar itu jadi pengalih perhatian dari perjalanan yang penuh wawasan di India," kata juru bicara Twitter India kepada Reuters. 

Dalit adalah kasta terendah, saking rendahnya tidak tercantum di hirarki kasta Hindu India. Warga Dalit yang dianggap hina dan kotor kerap didiskriminasi, jadi sasaran pembunuhan dan perkosaan. Mereka sulit mendapatkan pekerjaan dan menempuh pendidikan tinggi.

Namun tidak semua orang marah dengan tindakan Dorsey. Sebagian mereka malah menyayangkan Twitter yang tunduk pada tekanan di India. 

Twitter saat ini memiliki sekitar 326 juta pengguna. Tidak disebut jumlahnya di India, namun negara ini adalah salah satu dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak di dunia.

Salah satu yang keranjingan Twitter adalah Perdana Menteri India Narendra Modi yang kini punya 44,4 juta follower.

populerRelated Article