Home
/
Gadget

Cara Samsung Ubah Limbah Jadi Baterai Baru untuk Galaxy S25 Series

Cara Samsung Ubah Limbah Jadi Baterai Baru untuk Galaxy S25 Series

Muhammad Faisal Hadi Putra23 January 2025
Bagikan :

San Jose, Amerika Serikat, Uzone.id - Pengumuman penting Samsung di Galaxy Unpacked 2025 gak cuma terkait smartphone saja, tapi juga komitmen perusahaan untuk memenuhi janjinya terkait keberlangsungan bumi dengan menerapkan material daur ulang pada jajaran Galaxy S25 Series.

Pada Galaxy S24 Series yang dirilis tahun lalu, Samsung menjadikannya sebagai perangkat pertama yang menggunakan material daur ulang dari limbah kobalt untuk baterainya.

Hal yang sama pun diumumkan Samsung pada Galaxy S25 Series, tapi jauh lebih baik lagi. Kini, Samsung mengumumkan bahwa mereka melangkah lebih maju dengan memanfaatkan kobalt dari limbah baterai perangkat Galaxy bekas dan juga dari baterai yang dibuat dalam proses produksi.




“Dengan Galaxy S25, kami mengambil langkah maju dengan menggunakan kembali produk Samsung yang telah mencapai akhir siklusnya,” terang Cassie Smith, Senior Manager Corporate Sustainability di Samsung America, saat di atas panggung Galaxy Unpacked 2025.

“Kami mengumumkan terciptanya Circular Battery Supply Chain, bermitra dengan organisasi yang berpikiran sama untuk menggunakan kembali baterai dari perangkat Galaxy bekas sebelumnya,” jelasnya. 


Preview


Samsung menggandeng mitra tertentu untuk memproses limbah ini menjadi baterai baru untuk Samsung Galaxy S25 Series. Klaimnya Samsung, setiap perangkat Galaxy S25 Series menggunakan setidaknya 50 persen kobalt daur ulang untuk baterainya. 

Ada beberapa tahap untuk mengekstrak dan memproses limbah kobalt dari baterai perangkat Galaxy bekas yang kemudian dijadikan sebagai baterai untuk Samsung Galaxy S25 Series.

Pertama, Samsung akan mengumpulkan smartphone Galaxy bekas yang sudah tak dibutuhkan pengguna. Ada banyak caranya, termasuk dari program tukar tambah yang kerap dilakukan Samsung setiap sesi pre-order atau penjualan perdana.

Selanjutnya, baterai dari smartphone bekas tadi dibongkar dengan hati-hati—tentunya oleh ahli yang berpengalaman. Setelah dibongkar, maka langsung dihancurkan menjadi pecahan-pecahan kecil agar lebih aman dan mudah untuk mengambil material kobalt-nya.


Pecahan tadi kemudian diproses menjadi ‘black mass’, yakni bahan dari proses kimia yang mengandung kobalt dan logam lain yang diperlukan untuk menciptakan baterai yang baru. 

Dari situ, black mass ini kemudian diproses lebih lanjut untuk mengekstrak kobalt, dimana material ini kemudian digunakan untuk memproduksi bahan katoda, bagian penting dari baterai smartphone.

Dan tahap akhirnya, kobalt hasil daur ulang diproses kembali menjadi baterai yang baru untuk disematkan pada Samsung Galaxy S25 Series. 

“Kami percaya bahwa melalui teknologi canggih, kami juga dapat menciptakan dunia yang lebih baik untuk semua orang,” pungkas Cassie.

populerRelated Article