Home
/
Lifestyle

Cara Mengenali Pacar Posesif, Perhatikan Tanda-tanda Ini

Cara Mengenali Pacar Posesif, Perhatikan Tanda-tanda Ini

-

Vallesca Souisa23 October 2018
Bagikan :

Memiliki pasangan, apalagi yang pengertian, tentu menyenangkan. Nah bagaimana ketika pasangan menunjukkan sikap yang membuat kita tidak nyaman?

Dia mengekang, membatasi pergaulan, harus mengetahui setiap gerak-gerik Anda bahkan kata sandi semua akun media sosial Anda. Padahal statusnya baru pacar. Adanya rasa memiliki adalah hal lumrah. Tapi kalau sudah berlebihan apalagi posesif, Anda perlu waspada. 

Seperti kebanyakan orang, dalam masa pendekatan, mereka yang posesif terlihat baik dan menyenangkan. Mendeteksi sifat posesif pacar saat masa pendekatan agak sulit. Anda mulai bisa merasakannya ketika memasuki satu atau dua bulan masa pacaran.

“Dia biasanya superperhatian. Yang bisa digarisbawahi dan dipahami, umumnya dia terlalu mau tahu tentang diri kita secara mendetail, bahkan terlalu spesifik. Dia  bisa menanyakan Anda setiap jam, menit, detik, sampai meminta Anda mengirim peta lokasi keberadaan Anda,” ungkap Roslina Verauli, psikolog anak, remaja, dan keluarga dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, yang juga penulis buku Cerita Cinta: Memahami Cinta Sejati.

Selanjutnya, dia mulai menentukan dengan siapa Anda boleh berteman dan tidak. Pun dia akan menetapkan batas-batas dalam hubungan pertemanan itu.

“Dia mulai membatasi relasi dengan orang-orang yang signifikan, karena dia mau Anda hanya mempunyai relasi dengannya dan bergantung padanya,” terang Vera.

Ketergantungan yang diciptakannya beragam. Dia akan membuat Anda bergantung secara finansial, sosial, hingga emosional. Sehingga Anda merasa hanya dia terpenting dalam kehidupan Anda. Setelah itu dia akan mengontrol Anda.

“Seseorang yang posesif punya dorongan yang kuat untuk mendominasi dan mengendalikan sebuah hubungan,” Vera menyambung.

Lama-lama rasanya seolah dia berhak atas diri Anda sepenuhnya. 

Ketika pria dan wanita menjalin relasi yang intim, memang akan ada bagian yang menjadi hak pasangan. Namun selalu ada area untuk diri sendiri.

“Apa saja itu? Area untuk mengembangkan diri, berkarier, mempunyai kehidupan sosial, berinteraksi dengan keluarga, melakukan hobi. Harus tetap ada ruang pribadi,” tegas Vera. 

(val / gur)

populerRelated Article