Capaian Pembangunan Infrastruktur Transportasi dalam 4 Tahun Terakhir
Kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan membuat infrastruktur transportasi menjadi hal vital yang harus diperhatikan pemerintah. Infrastruktur transportasi yang baik dapat mempermudah suplai barang dan jasa ke berbagai wilayah, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh Indonesia. Selama empat tahun terakhir, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membangun berbagai sarana dan prasarana transportasi pada sektor darat, laut, dan udara di berbagai wilayah di Indonesia.
“Berbagai pembangunan infrastruktur kita lakukan, tak hanya di wilayah perkotaan tapi juga daerah pelosok. Saya diminta oleh Presiden Republik Indonesia melakukan sosialisasi pembangunan agar bisa digunakan dengan baik oleh masyarakat. Selain itu, dapat meningkatkan perekonomian, hubungan antar daerah lebih baik, dan Indonesia bisa bersatu dengan adanya konektivitas,” ungkap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.Apa saja yang sudah dibangun oleh Kementerian Perhubungan dalam empat tahun terakhir?
Infrastruktur Transportasi Darat dan Perkeretaapian
Selama periode 2014-2018, sebanyak 21 pelabuhan penyebrangan baru dibangun untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil. Beberapa di antaranya adalah Pelabuhan Penyebrangan Kuala Tungkal di Jambi, Pelabuhan Penyebrangan Seba di Nusa Tenggara Timur, dan Pelabuhan Penyebrangan Amahai di Maluku.
Lain halnya dengan pelabuhan penyebrangan, perkeretaapian merupakan sarana transportasi yang banyak dimanfaatkan di perkotaan. Sarana ini juga semakin penting keberadaannya, terbukti dengan data jumlah penumpang kereta api dari tahun 2014-2108 yang mencapai 1.779.519.569 orang.
Pembangunan jalur kereta api termasuk jalur ganda dan reaktivasi tahun 2018 ditargetkan mencapai 366,60 km’sp. Pembangunan jalur ganda kereta api ini bertujuan untuk meningkatkan waktu tempuh dan meningkatkan kapasitas lintas kereta. Contohnya, dengan keberadaan jalur ganda, waktu tempuh kereta yang awalnya 100-120 menit akan menjadi 60-90 menit sementara kapasitas lintas akan meningkat dari 54 kereta api menjadi 114 kereta api.
Pembangunan Infrastruktur Transportasi Laut, Udara, dan Sumber Daya Manusia.
Sementara itu, untuk pembangunan di sektor laut difokuskan pada pembangunan pelabuhan nonkomersil dan pembangunan kapal pendukung program tol laut. Imbasnya, jumlah trayek tol laut mengalami peningkatan. Pada tahun 2016, tol laut hanya berjumlah 6 trayek, kemudian bertambah menjadi 13 trayek di tahun 2017, dan meningkat menjadi 15 trayek di tahun 2018. Jumlah kapal tol laut juga mengalami penambahan. Selama empat tahun Kementerian Perhubungan telah membangun 100 unit kapal pendukung tol laut.
Pelabuhan nonkomersil dibangun di 104 lokasi, di antaranya Pelabuhan Tapaleo di Maluku Utara, Pelabuhan Wayabula di Maluku Utara, Pelabuhan Atapupu di NTT, Pelabuhan Wasior di Papua Barat, dan Pelabuhan Bicoli di Maluku Utara.
Selain itu, mengingat beberapa wilayah di Indonesia hanya bisa diakses melalui udara, pembangunan infrastruktur transportasi udara juga dilakukan oleh Kemenhub pada periode 2014-2018 ini.
Total, ada 10 bandar udara yang dibangun sejak tahun 2014-2018. Salah satunya adalah pembangunan Bandar Udara Wamena di Papua, untuk membantu masyarakat di wilayah Pegunungan Jayawijaya agar dapat terhubung dengan Kota Jayapura dan kabupaten pemekaran lainnya seperti Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Tolikara. Begitu pula dengan pembangunan Bandar Udara Juwata di Tarakan, yang dibangun agar akses masyarakat Kalimantan Utara dan daerah sekitarnya meningkat.
Seiring dengan peningkatan layanan dan pembangunan infrastruktur transportasi, Kemenhub juga melakukan pengembangan sumber daya manusia transportasi. Contohnya dengan pengadaan sarana pesawat latih serta kapal latih dan mengembangkan Kampus Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun, Kampus BP2IP Padang Pariaman di Sumatera Barat, dan Kampus PIP Makassar di Sulawesi Selatan. Harapannya, hal ini akan melahirkan sumber daya manusia transportasi yang berkompetensi sesuai dengan bidangnya.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kementerian Perhubungan