Buat Ngelahirin All New Livina itu Mahal, Nissan Harus jadi Sultan

Foto: (Bagja - Uzone.id)

Uzone.id - Sejak lahir di Indonesia tahun 2007, Nissan baru melakukan ubahan signifikan pada Livina di tahun ini, 2019.

Momentum skandal Mitsubishi ternyata punya celah bagi Nissan untuk bangkit di Indonesia, yang pada akhirnya melahirkan mobil kolaborasi pertama dengan Mitsubishi, yakni Xpander-Livina.

Boleh banyak orang bilang Nissan sekedar ganti emblem dan mencontek plek-plekkan Xpander untuk melahirkan Livina terbaru.

Tapi Livina barangkali gak akan pernah terlahir kalau Nissan gak membeli saham Mitsubishi. 

Tonton video review All New Livina, Lebih Baik dari Xpander?

Ya, Nissan telah membeli 34 persen saham Mitsubishi senilai 237 miliyar yen atau setara Rp 28,99 triliun. 

Langkah tersebut dilakukan Nissan sebagai bentuk penyelamatan terhadap krisis dan kelangsungan hidup Mitsubishi setelah terkuaknya skandal kecurangan uji emisi, di tahun 2016.

Nissan merupakan pemilik terbesar Mitsubishi dan mengajaknya masuk ke aliansi Renault-Nissan.

Aliansi baru Renault-Nissan-Mitsubishi membuka peluang ketiga merek tersebut memanfaatkan aset internal yang potensial.

Nilai Rp 28,99 triliun tentu bukan angka yang kecil. Bisa dibayangkan kalau budget sebesar itu digunakan hanya untuk mengembangkan satu model mobil.

Jadi bisa dibilang, untuk melahirkan Livina terbaru, Nissan sampai harus jadi Sultan. Nissan sampai harus membeli saham Mitsubishi sejumlah puluhan triliun itu!

Betapa mahalnya biaya untuk melahirkan Livina. Jadi jangan pada protes kalau hasilnya hanya sebatas rebadge belaka.

Presiden Direktur NMI Isao Sekiguchi mengatakan tidak setuju pada komentar yang mengatakan generasi baru Livina mirip dengan Xpander. 

Menurut dia Nissan telah berhati-hati serta menghabiskan banyak uang dan waktu merancang Livina sekaligus membedakannya dari Xpander.

Itu udah jadi upaya paling maksimal Nissan setelah tiga tahun berjuang melahirkan Livina.