Bos Instagram Akui TikTok Jadi Pesaing Paling Berat
-
Ilustrasi (Foto: Unsplash)
Uzone.id -- Instagram sebagai layanan media sosial selama ini begitu berupaya agar menyenangkan para pengguna dengan deretan fitur baru, entah itu ide orisinal perusahaan maupun hasil contek dari media sosial lain seperti Snapchat dan yang terbaru adalah TikTok.Instagram Stories terbukti dicintai oleh para pengguna dan membuat Snapchat jadi sepi. Waktu berlalu, kini Instagram kembali menjiplak fitur hits, kali ini dari TikTok. Diberi nama Reels, Instagram tampak begitu agresif supaya penggunanya tidak lari ke mana-mana.
Reels belum hadir secara merata di semua negara, Instagram sudah menambah fitur baru di dalam Reels itu sendiri, yakni berupa penanda (tag) bagi produk yang tengah dikomersialkan di dalam video pendek tersebut agar pengguna dapat melihatnya secara langsung dan membelinya.
“Penting sifatnya bagi kami untuk menciptakan cara-cara yang berguna bagi para kreator agar bisa menghasilkan uang di Instagram, karena kalau tidak, mereka akan lari ke kompetitor lain seperti Snapchat dan YouTube,” ungkap pimpinan Instagram Adam Mosseri dalam sebuah wawancara.
Dia melanjutkan, “jadi sebenarnya prioritas Instagram adalah membantu mereka agar bisa meningkatkan taraf hidup, dan juga fitur tersebut menurut kami penting bagi masa depan tren belanja di mana orang-orang bisa langsung melihat produknya.”
Baca juga: Apa Itu Fitur Guides Instagram? Begini Cara Pakainya
Mengutip CNBC, terlepas dari segala fitur baru yang hadir di Instagram, Mosseri sudah mengetahui kalau perusahaannya akan menerima gugatan hukum dari Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat yang menilai Instagram telah menerapkan asas monopoli dalam jejaring sosial dan menggunakan langkah akuisisi demi menghalangi kompetitor untuk berkembang.
Terkait hal ini, Mosseri berargumen sekaligus ‘menyeret’ nama TikTok.
“TikTok adalah kompetitor yang sangat kuat, malah mungkin menjadi kompetitor paling berat yang pernah kami lihat. Mereka sangat fokus, punya tekad kuat, dan mengeksekusi segalanya dengan baik. Ini adalah layanan yang mengkloning Musical.ly, berhasil tumbuh sangat pesat sehingga mampu membawa konten dan format video pendek yang menghibur, dan mereka pantas mendapatkan banyak penghargaan,” ungkap Mosseri.
Baca juga: Terlalu Berkuasa di Pasar Medsos, Facebook Digugat
Dia melanjutkan, “kami di sini hanya berusaha mengejar ketertinggalan, membangun fitur bagi para kreator agar bisa menginspirasi mereka untuk terus menggunakan platform kami, karena tanpa konten menarik, tak ada alasan bagi Reels untuk betul-betul eksis.”
Seperti yang diketahui, FTC bersama dengan 46 negara bagian lainnya, telah mengajukan gugatan terhadap Facebook sebagai induk usaha Instagram menuduh mereka mempertahankan monopoli jaringan sosial dan memiliki perilaku antikompetitif selama bertahun-tahun.
Mereka juga menuduh perusahaan melakukan “strategi sistemik” dengan mencoba menghilangkan persaingan melalui tindakan akuisisi, seperti ketika mereka mengakuisisi Instagram dan WhatsApp.
Menurut Mosseri, jika ada wacana Facebook dibubarkan, langkah ini dinilai akan merugikan konsumen dan UMKM. Mosseri juga menekankan bahwa Instagram pun memiliki tujuan sebagai mitra UMKM ke depannya, berlawanan dengan apa yang dipikirkan oleh FTC mengenai monopoli pasar.
VIDEO Review Asus ROG Phone 3 Versi Termahal dan Terkencang: