Home
/
Health

Bolehkah Menjalani Diet Keto Saat Puasa?

Bolehkah Menjalani Diet Keto Saat Puasa?

Rr. Bamandhita Rahma Setiaji27 May 2018
Bagikan :

Katanya, diet keto cukup ampuh untuk menurunkan berat badan. Lalu, bagaimana menjalani diet yang masih pro dan kontra ini di bulan puasa? Apakah sehat jika menerapkan diet keto saat puasa? Simak penjelasannya di sini.

Batasi karbohidrat jika melakukan diet keto

Diet keto sebenarnya ditujukan untuk menunjang pengobatan epilepsi. Namun sekarang ini diet keto banyak dilakukan untuk menurunkan berat badan karena membuat orang membatasi asupan karbohidrat dan memperbanyak makanan berlemak. Biasanya jumlah karbohidrat yang boleh dimakan sebanyak 5-10 persen dalam sehari.

Jadi, sederhananya diet keto membuat tubuh mencari sumber energi selain karbohidrat karena jumlah asupannya sangat dibatasi. Ketika tak menemukan karbohidrat yang bisa diolah, tubuh akan mengambil lemak sebagai pengganti bahan energi. Nah, saat energi dibuat dari bahan dasar lemak, tubuh mengalami proses yang disebut dengan ketosis.

Karena energi dibuat dari lemak, maka dengan perlahan tubuh akan mengalami penurunan berat badan. Beberapa penelitian memang menunjukan bahwa diet ketogenik bisa digunakan untuk orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Meski begitu, penerapan diet ini harus didampingi oleh ahli gizi karena cukup ekstrem jika dilakukan sendiri dan tanpa perencanaan diet yang tepat. Alih-alih menurunkan berat badan, bisa saja Anda mengalami gangguan kesehatan tertentu.

Lantas, boleh atau tidak melakukan diet keto saat puasa?

Dilansir dalam laman Epilepsy Today, melakukan diet keto saat puasa cenderung lebih sulit dibandingkan biasanya, terutama saat berbuka puasa.

Sebenarnya, hal ini kembali ke pilihan masing-masing orang apakah ingin melakukan diet keto saat puasa atau tidak. Namun, sebelum menerapkannya di bulan Ramadan, sebaiknya ketahui dulu berbagai konsekuensi dan dampak yang mungkin terjadi.

Saat berbuka puasa

menu buka puasa sahur untuk diet
Preview

Pada dasarnya saat berbuka, tubuh membutuhkan gula alami (karbohidrat) sebagai pengganti energi yang telah hilang selama berpuasa. Tubuh membutuhkan energi dari karbohidrat bukan dari lemak.

Pasalnya, gula dari karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh bisa langsung digunakan sebagai energi yang memang sedang dibutuhkan oleh tubuh. Pada saat ini tubuh membutuhkan energi dengan segera, jika tidak tubuh mengalami penurunan kadar gula darah atau hipoglikemia.

Sementara, jika Anda menjalankan diet keto saat puasa. Tubuh mau tak mau mengandalkan lemak sebagai bahan energi. Padahal proses pengubahan lemak menjadi energi membutuhkan waktu yang agak lama dan tidak semudah jika menggunakan karbohidrat sebagai bahan dasar.

Nah, bila dibiarkan gula darah akan turun drastis dan akhirnya mengganggu kesehatan. Anda bisa saja mengalami beberapa gejala seperti sakit kepala, pusing, hingga lemas. Jika Anda ingin melakukan diet keto, Anda tetap harus mempertimbangkan hal ini.

Mengatur porsi karbohidrat saat berbuka puasa

Para pelaku diet keto memiliki batas asupan karbohidrat yang bervariasi, ada yang dibawah 100 gram per hari, atau 150 gram per hari, atau bahkan dilansir dalam laman Healthline, kebanyakan orang yang melakukan diet keto mengonsumsi karbohidrat hingga kurang dari 50 gram per hari untuk mencapai kondisi ketosis.

Dengan kondisi karbohidrat yang sangat sedikit ruangnya itu, Anda harus bisa mengatur makanan sumber karbohidrat apa saja yang akan dimakan, dan kapan waktunya.

Jika Anda membatasi karbohidrat hingga kurang dari 50 gram maka Anda harus membaginya dengan saat sahur dan saat berbuka. Anda juga sebaiknya memilih karbohidrat yang berkualitas, bukan hanya gula sederhana saja dan sarat akan zat gizi lainnya contohnya bisa pilih dari buah-buahan. Meskipun harus tetap dalam jumlah yang terbatas.

Contohnya, 2 buah pisang ambon ukuran kecil sudah memberikan karbohidrat sebanyak 24 gram karbohidrat, 10 buah kolang kaling memberikan 24 gram karbohidrat, 2 buah sawo sudah memberikan 24 gram karbohidrat.

Saat sahur

menu buka puasa sehat hipertensi
Preview

Saat sahur, tubuh juga masih membutuhkan karbohidrat. Khususnya karbohidrat kaya serat yang akan memberikan efek kenyang lebih lama sehingga tubuh tahan lapar hingga waktu berbuka. Dilansir dari laman Harvard Medical School, untuk menciptakan rasa kenyang lebih lama dibutuhkan 3 komponen zat yakni serat, protein, dan lemak. Tidak bisa hanya lemak saja.

Serat membuat Anda cepat merasa kenyang, protein membantu tubuh tetap kenyang lebih lama, dan lemak bekerja dengan hormon di tubuh untuk memberi tahu Anda untuk stop makan.

Maka itu, menu dalam sahur Anda idealnya tetap mengandung 3 komponen itu semua. Serat bisa didapatkan dari sayur, beras, kentang, ubi. Meskipun makanan mengandung serat biasanya akan mengandung karbohidrat, tetapi Anda tidak bisa meninggalkan ini sepenuhnya.

Sebab, makanan untuk diet keto hanya terdiri dari pilihan makanan yang kaya lemak dan protein, seperti daging, ikan, telur, keju, mentega dan krim, minyak.

Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin menjalankan diet keto saat puasa, Anda harus hati-hati bahwa pada dasarnya tubuh masih membutuhkan zat gizi lain selain lemak yang tinggi.

The post Bolehkah Menjalani Diet Keto Saat Puasa? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article