Bob Dylan Terima Hadiah Nobel Sastra
Bob Dylan akhirnya menerima hadiah Nobel 2016 untuk Sastra, Sabtu (1/4). Pengumuman ini mengakhiri berbulan-bulan kontroversi dan ketidakpastian terkait hal ini.
Dilansir Malay Mail Online, akademi mengakhiri spekulasi berkepanjangan mengenai apakah penyanyi 75 tahun akan menggunakan persinggahan konser di Stockholm untuk menerima medali emas dan diploma yang diberikan kepada dia pada bulan Oktober.
Mereka menyerahkan Nobel Sastra itu kepada Dylan pada upacara pribadi di Stockholm. Sekretaris Akademi Sara Danius mengatakan acara dihadiri oleh 12 anggota akademi.
“Cukup sedikit waktu dihabiskan mencermati medali emas, gambaran seorang pemuda duduk di bawah pohon laurel mendengarkan Muse terlintas,” kata Danius.
Dylan menjadi penulis lagu pertama yang menerima penghargaan bergengsi ini. Dylan bergabung dengan Thomas Mann, Samuel Beckett, Gabriel Garcia Marquez dan Doris Lessing merayakan ini.
Pertemuan berlangsung di sebuah lokasi rahasia di depan konser pertama Dylan di Stockholm. Namun Dylan belum memberikan kuliah Nobel pada pertemuan tersebut. Padahal itu persyaratan untuk menerima delapan juta kronor atau sekitar Rp 11,9 miliar yang datang bersama penghargaan.
Dia memiliki waktu hingga 10 Juni untuk memberikan kuliahnya, yang bisa apa saja dari pidato pendek tentang kinerja, siaran video atau bahkan sebuah lagu. Jika gagal, ia berisiko kehilangan hadiah uang.
“Akademi memiliki alasan untuk percaya bahwa versi kuliah yang direkam akan dikirim,” kata Danius.
Beberapa anggota Academy, termasuk Danius, hadir di konser. Dylan, mengenakan topi putih, blazer hitam dan sepatu bot koboi, menyanyikan "Love Sick and Full Moon" dan "Empty Arm".
Namun dalam konser Dylan tidak menyebutkan apapun tentang hadiah Nobel. Itu membuat penggemarnya di Swedia sedikit terkejut.
Salah satunya Lars Sjoblom (65 tahun) yang tumbuh dengan musik Dylan. Ia “sangat terkejut” Dylan tidak mengatakan apa-apa.
“Saya datang ke sini untuk mendengarkan apa yang dia katakan tentang Nobel Foundation dan kepada orang-orang Swedia. Saya pikir dia bisa menunjukkan rasa hormat untuk mengatakan‘terima kasih’ pada Swedia,” ujarnya.
Dylan telah menulis ratusan lagu dalam beberapa tahun. Dalam pidato terima kasihnya yang dibacakan Duta Besar Amerika Serikat untuk Swedia, Dylan mengaku tak pernah sadar lagu-lagunya mengandung muatan sastra.
Dylan kemudian meminta maaf karena tidak bisa menghadiri upacara dan menyatakan terkejut atas terpilihnya dirinya. Menurutnya sebuah kehormatan bisa disamakan dengan Ernest Hemingway dan Albert Camus.
“Jika seseorang pernah mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki kesempatan sedikit memenangkan hadiah Nobel, saya mungkin berpikir ini sama dengan menanyakan peluang yang sama berdiri di bulan,” kata Dylan.
Baca juga: Chelsea Islan Ingin Main Film Musikal