Home
/
Technology

Biaya Teknologi Pemprov DKI Miliaran, Ini Alternatif Software Gratisan

Biaya Teknologi Pemprov DKI Miliaran, Ini Alternatif <i>Software</i> Gratisan
Hani Nur Fajrina07 October 2019
Bagikan :

(Ilustrasi/dok. ricohdocs)

Uzone.id -- Belum lama ini sedang ramai diperbincangkan mengenai anggaran teknologi informasi pemerintah provinsi DKI Jakarta yang biayanya mencapai Rp12,9 miliar. Tentu bukan angka yang murah.

Terlepas kontroversi tuduhan dari anggota DPRD DKI dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana yang menyoroti angka Rp12,9 miliar hanya untuk biaya pembelian antivirus saja, muncul penjelasan lain yang merinci biaya itu lebih detail.

Selain penjelasan dari Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD DKI Jakarta, Taufiqurrahman melalui thread Twitternya, ada pula penjabaran dari Kepala Unit Pengelola Teknologi Informasi Kependudukan DKI Jakarta, Muhammad Nurrahman. 

Baca juga: Heboh Biaya Antivirus Pemprov DKI Rp12 M, Kok Semahal Itu?

Mengutip berbagai sumber, anggaran Rp12,9 miliar sebagian besar dipakai untuk membeli lisensi software Microsoft Office sebesar Rp4 miliar dan database Oracle sekitar Rp6,4 miliar. Baru porsi besar lainnya untuk antivirus sebesar Rp1,6 miliar.

Nah, untuk kebutuhan software office yang mencapai angka Rp4 miliar itu memang terbilang tinggi biayanya. Barangkali pihak Pemprov DKI atau siapapun yang membutuhkan rekomendasi software office yang jauh lebih murah --bahkan gratis-- dari Office 2016, simak beberapa rekomendasi yang dikutip dari TechRadar ini.

1. LibreOffice

Software satu ini kompatibel dengan semua format dokumen Microsoft dan memiliki hampir semua fitur yang ada di versi terbaru dari Word, PowerPoint, dan Excel. 

LibreOffice tersedia dalam versi gratis dan menyajikan 6 program yang dibutuhkan dalam produktivitas kantor pada umumnya, seperti Writer, Calc, Impress, Draw, Math, dan Base.

Tiga program terakhir yang Uzone sebut itu belum tentu ada di software gratis lainnya dan memang dirancang untuk desainer yang biasa menggunakan diagram vektor, fungsi matematika, dan database.

LibreOffice dapat digunakan untuk perangkat Windows, Mac, dan Linux.

Baca juga: 5 Fakta tentang Virus Mata-mata WhatsApp

2. Google Docs, Sheets, Slides

Layanan ini mungkin sudah umum digunakan karena semuanya terintegrasi di dalam Google Drive. Tiga layanan krusial ini dapat diakses oleh berbagai platform dan tersedia dalam bentuk aplikasi mobile.

Docs, Sheets, dan Slides dari Google sangat berguna bagi kita yang sering bekerja secara kolaboratif, terutama yang suka berpindah perangkat dari PC ke ponsel, atau dari perangkat Windows ke Mac.

Software office dari Google ini memang gak menyediakan tools secanggih LibreOffice, namun fitur atau kemampuan dasar di dalamnya dapat digunakan secara mudah dan praktis. Semua data akan tersimpan secara otomatis selama terhubung dengan internet. Jadi, gak perlu khawatir data hilang karena lupa menekan tombol Save.

3. WPS Office Free

Software satu ini memiliki program yang mirip dengan Word, Excel, dan PowerPoint lengkap dengan berbagai fitur di dalamnya.

WPS Office dilengkapi oleh kemampuan baca PDF secara gratis, dukungan format file yang diklaim nyaman dan mudah digunakan, namun software ini sesekali menampilkan iklan jadi harus sabar-sabar aja.

Software ini tersedia dalam versi Windows, Linux, dan perangkat Android.

Baca juga: Indonesia, Negara Paling Banyak Kena Serang Malware

4. SoftMaker FreeOffice

Seperti WPS Office Free, SoftMaker menyediakan program yang mirip seperti Word, Excel, dan PowerPoint yakni TextMaker, PlanMaker, dan Presentations.

Software ini juga mendukung format file dari Microsoft tahun 1997 dan fitur yang bisa mengubah format PDF dan Epub. Memang sih, ada beberapa fitur andalan yang bisa diakses jika kita berlangganan secara premium.

5. Open365

Software satu ini memiliki komponen penting seperti LibreOffice, ditambah dengan kemampuan pengolahan gambar GIMP yang mirip seperti Photoshop, paket email Linux bernama Kontact, dan ruang cloud sendiri, Seafile.

Open365 sifatnya open-source dan versi desktop menyajikan dukungan semua format file. Jika ingin fasih menggunakan Open365, pengguna disarankan aktif mengulik tiap fiturnya agar terbiasa dengan pengaturan dan tampilannya.

populerRelated Article