Bertemu Donald Trump di AS, PM Malaysia Borong Pesawat Boeing
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih pada Selasa (12/9). Pertemuan itu membuahkan kesepakatan pembelian puluhan pesawat Boeing untuk maskapai Malaysia Airlines.
Diberitakan Reuters, dalam pertemuan tersebut Najib mengatakan kepada Trump bahwa Malaysia akan membeli 25 unit 737 Max Jet dan delapan unit 787 Dreamliners buatan Boeing untuk digunakan oleh maskapai negara. Tidak hanya itu, Najib juga berkomitmen untuk membeli lebih banyak lagi 737 Max dalam lima ke depan."Kami kemungkinan akan menambah 25 lagi pesawat 737 Max 10 di masa mendatang. Jadi dalam lima tahun, kesepakatan akan bernilai lebih dari 10 miliar dolar AS," ujar Najib kepada Trump.
Selain itu, Najib juga mengatakan akan membujuk maskapai AirAsia untuk membeli mesin pesawat dari General Electric (GE). Trump menyambut baik komitmen Malaysia tersebut.
"Kita bicara soal kesepakatan dagang yang sangat besar. Kami tengah menggarap satu kesepakatan antara 10 hingga 20 miliar dolar AS untuk jet-jet Boeing yang akan dibeli, mesin General Electric yang akan dibeli, dan banyak lagi," ujar Trump.
Menyusul kesepakatan tersebut, Malaysia Airlines dalam pernyataannya mengatakan telah menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian delapan Dreamliners dan delapan 737 Max 8 dari Boeing senilai 3,06 miliar dolar AS.
Malaysia Airlines meningkatkan jumlah armada untuk menambah jadwal penerbangan di rute-rute sibuk. Maskapai ini tengah menargetkan untung tahun depan setelah beberapa tahun sebelumnya merugi akibat citranya terpuruk setelah dua kecelakaan besar pada 2014.
Pertemuan Najib dan Trump kali ini juga menandai membaiknya hubungan antara Malaysia dan AS. Najib memang dekat dengan pendahulu Trump, Barack Obama, dan pernah bermain golf bersama di Hawaii pada 2014. Namun Najib tersandung kasus mega-korupsi dana investasi lembaga negara 1MDB.
Lembaga yang didirikan Najib itu tengah menghadapi penyelidikan pencucian uang di enam negara, termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura. Najib yang dituding menyimpan uang 1 MDB di rekeningnya membantah seluruh tuduhan tersebut.
Dalam perkembangan kasus ini, Departemen Kehakiman AS menyita 1,7 miliar dolar AS aset yang dibeli dari dana 1MDB, membuat hubungan AS dan Malaysia merenggang.
Namun pemerintah AS mengatakan, pertemuan Najib dan Trump kali ini untuk bicara bisnis, bukan skandal. Najib kepada Trump juga menyatakan komitmen investasi 3 hingga 4 miliar dolar AS dari dana pensiun nasional Malaysia untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Amerika.
Trump sementara itu memuji upaya Malaysia dalam memberantas ISIS di Asia Tengggara dan memutus hubungan ekonomi dengan Korea Utara.
"Dia sangat kuat dalam menghadapi terorisme di Malaysia. Dia juga tidak lagi berbisnis dengan Korea Utara, kami merasa itu sangat penting," ujar Trump.