Home
/
Lifestyle

Berbuat Baik Dimulai dari Hal Sederhana

Berbuat Baik Dimulai dari Hal Sederhana

Yudha Manggala P Putra06 December 2017
Bagikan :

Berbuat baik tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga untuk diri sendiri. Berbagai studi membuktikan bahwa orang yang berbuat baik akan lebih sehat dan bahagia.

Direktur Indorelawan Marsya Anggia mengatakan, kebiasaan berbuat baik idealnya dimulai sejak dini dari hal-hal sederhana. Melakukannya pun bisa dengan berbagai cara, salah satunya dengan bergabung menjadi relawan.

Organisasi relawan di Indonesia sangat beragam. Tidak hanya soal tanggap bencana dan aksi kemanusiaan. Ada organisasi relawan di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, gender, perlindungan hewan, juga kesejahteraan sosial.

Menurut Masrya, bagi anak muda yang hendak bergabung menjadi relawan, langkah awal bisa dengan mencari bidang kerelawanan yang dianggap menarik. Itu bisa membuat ia lebih berkomitmen menjalaninya.

Perhatikan pula batasan-batasan yang dimiliki untuk membantu memilih kegiatan yang cocok. Tidak masalah jika seseorang hanya ingin terlibat kegiatan kerelawanan yang dekat kampus atau rumah, selain menyesuaikan dengan waktu sekolah atau kesibukan karier.

"Kalau masih takut berkomitmen, bisa coba pilih kegiatan yang hanya beberapa jam sehari sebagai tester sebelum masuk ke kegiatan kerelawanan lain yang komitmennya lebih panjang," kata Marsya kepada Republika.co.id usai konferensi pers Bulan Relawan Nasional 2017 di Jakarta, belum lama ini.

Menurut wanita yang pernah menjadi pengetik ulang buku untuk dicetak dalam format Braille, segala kemudahan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dapat dimanfaatkan anak muda untuk melahirkan ide kreatif terkait apa yang bisa dilakukan untuk sesama.

Indorelawan adalah organisasi nirlaba yang sejak 2013 menjembatani individu yang ingin berkontribusi sebagai relawan dengan ratusan komunitas dan organisasi di seluruh Indonesia.  Organisasi ini menghubungkan sekitar 47 ribu relawan dengan 560-an or ganisasi se-Tanah Air. Dari angka tersebut, tidak sedikit di antaranya anak muda.

Marsya menyebut, sekitar 55 persen dari keseluruhan relawan itu berusia antara 18 sampai 25 tahun. Sebanyak 30 persen lain berusia 26 tahun hingga 32 tahun, sementara sisanya adalah ga bung an anak usia sekolah dan orang-orang yang lebih matang secara karier. "Sangat menarik melihat banyaknya anak muda yang tertarik menjadi relawan," ujarnya.

populerRelated Article