Home
/
Lifestyle

Berbagai Fakta Unik Tentang Buta Warna

Berbagai Fakta Unik Tentang Buta Warna
Hellosehat06 September 2016
Bagikan :
Preview


Buta warna atau lebih tepatnya Color Vision Deficiency (CVD) adalah istilah untuk menggambarkan kurangnya sensitivitas persepsi terhadap warna tertentu. Buta warna merupakan istilah yang umum digunakan, meskipun menyesatkan jika diartikan secara harfiah karena orang yang memiliki kondisi ini tetap dapat melihat warna, meskipun mereka tidak bisa melihat perbedaan antara beberapa pasangan warna komplementer (kontras).

Defisiensi penglihatan warna tidak berhubungan sama sekali dengan ketajaman visual, dan kondisi ini paling sering disebabkan oleh kondisi keturunan. Kelemahan membedakan warna merah dan hijau adalah bentuk yang paling umum dari buta warna, yaitu sekitar 99%. Defisiensi penglihatan warna biru dan kuning juga ada, tapi hal itu jarang dan tidak ada tes umum yang tersedia untuk itu.

Apa hal yang paling mengganggu untuk orang buta warna?


Berikut ini adalah beberapa hal unik yang dapat meresahkan seorang penderita buta warna:

  • Ketika memanggang sepotong daging, orang yang memiliki defisiensi warna merah tidak dapat mengetahui apakah daging itu mentah atau sudah matang. Selain itu, banyak juga yang tidak dapat membedakan antara tomat hijau dan tomat merah atau antara kecap dan sirup coklat. Ada juga orang yang membeli dan menggigit pisang mentah, karena mereka tidak dapat mengetahui jika itu adalah warna kuning atau hijau, dan bahkan bahan alami membuatnya lebih sulit untuk membedakan warna.

  • Beberapa makanan mungkin terlihat menjijikan untuk individu yang buta warna. Misalnya, sepiring penuh bayam akan terlihat sebagai kotoran sapi.

  • Namun, mereka dapat membedakan buah jeruk dan lemon, karena buah jeruk terlihat memiliki warna kuning yang lebih terang dibandingkan dengan lemon.

  • Seseorang yang buta warna umumnya tidak bisa menafsirkan perlengkapan pengujian kimia untuk air kolam renang, strip tes untuk air keras, tanah, atau pH air, karena mereka bergantung pada perbedaan warna halus.

  • Banyak orang yang buta warna tidak bisa menebak apakah seorang wanita memakai lipstik atau tidak. Lebih sulit lagi, jika mereka harus membedakan mana orang yang berambut pirang bermata biru dan mana yang berambut merah dan bermata hijau.

  • Kekurangan penglihatan terhadap warna juga dapat mengganggu anak-anak yang terkena dampaknya di waktu yang muda. Di sekolah, ia akan kesulitan mengambil krayon biru untuk mewarnai laut.

  • Mereka juga akan kebingungan untuk melihat dwi-warna dan tri-warna pada LED (Light Emitting Diodes), apakah lampu yang menyala merah, kuning, atau hijau? Masalah yang sama juga terjadi dengan lampu lalu lintas.


Berbagai jenis buta warna


1. Buta warna merah-hijau


Jenis yang paling umum dari kondisi ini disebabkan oleh hilangnya photopigments cone merah (protan) atau cone hijau (deutran).

Jenis-jenis buta warna merah-hijau:

  • Protanomaly: Warna merah, oranye, dan kuning berubah menjadi lebih kehijauan dan warna tidak terlalu terang.

  • Protanopia: Warna merah akan menjadi warna hitam. Sedangkan warna oranye, kuning, dan hijau, semua akan muncul menjadi kuning.

  • Deuteranomaly: Warna kuning dan hijau akan terlihat lebih kemerahan, dan sulit untuk membedakan warna violet dan biru.

  • Deuteranopia: Warna merah akan menjadi kuning kecoklatan dan hijau menjadi krem.


2. Buta warna biru-kuning


Kondisi ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan merah-hijau. Ini biasanya disebabkan oleh hilangnya photopigments cone biru (tritan).

Jenis-jenis buta warna biru-kuning:

  • Tritanomaly: Warna biru akan menjadi hijau dan sulit untuk membedakan kuning dan merah dari merah muda.



  • Tritanopia: Warna biru akan tampak hijau,sedangkan warna kuning akan muncul menjadi violet atau abu-abu terang.


3. Buta warna total


Orang dengan buta warna total (monochromacy) tidak dapat melihat warna sama sekali dan ketajaman visual mereka mungkin akan berpengaruh.

Jenis-jenis monochromacy:

  • Cone monochromacy: Orang dengan monochromacy akan mengalami kesulitan membedakan warna, karena otak perlu membandingkan sinyal dari berbagai jenis cone (merah, hijau, dan biru) untuk melihat warna. Ketika hanya ada satu cone yang bekerja, maka perbandingan ini tidak mungkin terjadi. Orang dengan cone monochromacy biru mungkin juga memiliki ketajaman visual yang kurang, rabun dekat, dan gerakan mata tak terkendali (nistagmus). Cone monochromacy termasuk ke dalam gangguan resesif autosomal.

  • Rod monochromacy atau achromatopsia: Ini adalah jenis monochromacy langka dan merupakan bentuk yang paling parah dari buta warna. Hal ini biasanya hadir sejak lahir. Tak satupun dari sel cone memiliki photopigments fungsional. Orang dengan tingkat monochromacy seperti ini melihat dunia dalam warna hitam, putih, dan abu-abu. Orang dengan rod monochromacy cenderung fotofobia, sangat tidak nyaman jika berada di lingkungan terang. Rod monochromacy termasuk ke dalam gangguan resesif autosomal.


Fakta lainnya


Bentuk lain yang jarang dari CVD adalah unilateral dichromacy yang mempengaruhi orang-orang dengan memiliki satu mata normal dan satu mata buta warna. Untuk setiap penyakit buta warna, tidak ada pengobatan untuk mengobati kondisi ini, namun bukan berarti orang yang memiliki buta warna memiliki kecacatan yang signifikan. Pada suatu waktu, angkatan darat AS menemukan bahwa orang dengan buta warna dapat melihat kamuflase warna di mana orang dengan penglihatan warna normal dapat tertipu karenanya. Bahkan, penurunan sinyal warna dapat membuat perbedaan tekstur dan kecerahan lebih jelas.

BACA JUGA:

The post Berbagai Fakta Unik Tentang Buta Warna appeared first on Hello Sehat.
populerRelated Article