Penyerang Rayon Sports, Moussa Camara, menyadari ada sesuatu yang tak beres. Ia mencabut azimat Mazimpaka dan melemparnya ke luar arena.
Baca juga
- Bergadang Pun, Hazard Tetap Bisa Bikin 3 Gol
- Maradona: Mainkan Laga Madrid Versus Napoli Sekarang!
- Bintang Muda AC Milan Bidik Tempat di Real Madrid atau Barcelona
Khawatir tidak lagi dinaungi keberuntungan, Mazimpaka beserta para pemain Mukura lantas mengejar Camara. Kericuhan pun mencuat.
Insiden aneh di atas lapangan memaksa wasit untuk mencabut kartu kuning untuk Camara.
Anehnya, setelah benda tersebut ditarik, Camara berhasil menjebol gawang Mukura lewat sundulan. Gol sang striker membuat kedudukan imbang 1-1 sampai akhir laga.
FERWAFA langsung mengambil tindakan. Mereka bakal menjatuhkan denda 100 ribu Rwanda franc (Rp 1,6 juta) bagi tim mana pun yang melakukan hal serupa dengan Mukura.
Sejatinya, FERWAFA tidak memiliki undang-undang yang mengatur soal sesuatu berbau klenik. Namun, seiring insiden dalam partai Mukura kontra Rayon Sports, mereka merevisi peraturan.
"FERWAFA tak memiliki undang-undang untuk melarang penggunaan ilmu sihir karena di beberapa negara itu terbukti bisa memengaruhi pertandingan," kata Wakil Presiden FERWAFA, Vedasite Kayiranga.
"Namun, seiring terjadinya kericuhan antarpemain yang diduga karena sihir, kami menetapkan peraturan baru," ucap Kayiranga menambahkan.
Rayon Sports untuk sementara menduduki puncak klasemen. Sementara itu, Mukura berada di peringkat ke-12 atau dua strip di atas zona merah.