Home
/
Health

Awas Diet Keto Bisa Berefek Buruk untuk Ginjal

Awas Diet Keto Bisa Berefek Buruk untuk Ginjal

Chaerunnisa28 November 2017
Bagikan :

Diet ketogenik (keto) yang menyarankan pelakunya menjalani pola makan rendah karbohidrat, namun tinggi lemak dan protein kini banyak dilakukan mereka yang menginginkan penurunan berat badan yang drastis. Bahkan, tidak sedikit yang meniadakan asupan karbohidrat demi mendapatkan berat badan yang mereka impikan.

Namun, Spesialis Gizi Klinik dari RSUP Cipto Mangunkusumo Dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, SpGK, mengungkapkan, diet keto tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. Biasanya masyarakat terpengaruh karena ajakan selebriti yang memamerkan pola dietnya di akun media sosialnya.

"Diet ketogenik memang bisa nurunin berat badan dengan cepat tapi apakah bisa menurunkan penyakit? Itu belum ada dasar ilmiahnya," ujar dr Fiastuti dalam Konferensi Pers "BRAND'S Health Awards 2017 Mewujudkan #GenSehatCerdas di Indonesia" di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Bahkan, menurut sebuah penelitian, diet keto disebut-sebut dapat menyebabkan kelainan ginjal karena pola konsumsi tinggi lemak dan rendah karbohidrat ini. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk menjalani pola diet seimbang dibandingkan diet-diet lainnya yang belum tentu menyehatkan.

"Lebih baik makan sayur dan buah yang cukup. Jangan makan gorengan, kurangi garam, lemak dan gula. Jadi pola diet seimbang, itu jauh lebih menyehatkan dan bisa menurunkan berat badan," ungkap dia.

Pengalaman tidak mengenakkan saat menjalani diet-diet yang populer juga dialami selebriti sekaligus Putri Indonesia 2002, Melanie Putria. Istri dari Angga Puradiredja, vokalis Maliq & DEssential, ini mengaku sempat divonis menopause dini karena berhenti menstruasi selama dua tahun.

"Jadi aku sempat underfat karena diet asal-asalan. Dokter vonis menopause dini dan aku kepikiran karena takut nggak bisa punya anak. Aku juga sering sakit-sakitan, badan drop," ujar Melanie dalam kesempatan sama.

Sejak itu Ia meyakini bahwa segala jenis diet yang populer tidak akan baik bagi kesehatan. Pada 2012 akhirnya Melanie memutuskan untuk menjalani pola makan seimbang dan tidak meniadakan zat gizi makro dalam piring makan yang dia konsumsi.

"Akhirnya dokter saranin untuk naikin berat badan dan sejak itu aku nerapin pola makan gizi seimbang. Kalau aktivitas aku agak banyak ya karbohidrat banyakin. Kalau enggak ya secukupnya saja. Jadi memang harus sadar apa yang kita konsumsi akan berpengaruh pada tubuh kita," tandasnya.

Preview

populerRelated Article