Apoy Wali Sempat Kesulitan Cari Aa Jimmy dan Keluarga
Gitaris band Wali, Apoy, bersama tim Wali Care terjun langsung melakukan evakuasi korban tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung, Banten. Komedian Aa Jimmy, beserta istri dan dua anaknya, serta istri Ade Jigo menjadi korban tewas dalam bencana yang terjadi pada Sabtu (22/12) lalu.
Ditemui di kawasan Tangerang Selatan, Sabtu (29/12) malam, Apoy kemudian menceritakan ulang tentang sulitnya ia dan tim melakukan pencarian korban. Apoy juga mengisahkan perihal band Wali yang sedianya diminta lebih dulu untuk tampil dalam acara di Tanjung Lesung bersama Duo Jigo.Apoy mengatakan, ia mengetahui peristiwa itu terjadi pada Sabtu (22/12) malam. Saat itu, Wali baru saja tampil dalam satu acara di Gorontalo. Awalnya Apoy mendengar kabar dari berita di internet jika hanya terjadi gelombang tinggi yang menerjang Tanjung Lesung.
Namun, informasinya berubah sekitar pukul 23.00 WIB. Kala itu, tim manajamen Wali menghubunginya dan mengatakan baru saja mendapat telepon dari Ade Jigo yang mengatakan ia selamat dari terjangan gelombang tsunami.
"Iya itu entah pakai telepon siapa, pokoknya dia telepon kena tsunami dan enggak tahu nasib Aa (Jimmy) gimana, nasib istri dan anak-anak gimana," ujar Apoy.
Saat itu juga, Apoy berkoordinasi membentuk tim guna melakukan pencarian. Akhirnya melalui Wali Care, pada 23 Desember dini hari, tim ada yang berangkat lebih dulu ke lokasi. Sementara Apoy yang baru kembali dari Gorontalo pada pagi hari menyusul.
"Saya berangkat dan subuh langsung menuju ke puskesmas, di situ sudah standby tim dan ditemukan jenazah pertama Teh Meyuza, istri dari Ade. Dan ada satu orang tim manajemen kami yang selamat serta anak Ade dan pengasuhnya juga selamat," ujar Apoy.
Dari sana, tim bergerak ke puskesmas lain di Panimbang. Ia memeriksa setiap jenazah yang ada. Mereka mencari Aa Jimmy dan keluarganya yang hingga saat itu masih belum bisa dihubungi. Namun, setelah beberapa saat mencari, hasilnya nihil.
Lokasi pencarian kemudian dialihkan ke Tanjung Lesung Beach Resort, tempat Duo Jigo tampil bersama grup band Seventeen. Saat tiba, Apoy terkejut melihat panggung yang luluh lantak. Alat-alat band berserakan. Ia membayangkan bagaimana terjangan tsunami itu terjadi.
Sementara di resepsionis resort, jenazah para korban ditempatkan. Satu per satu Apoy dan tim membuka kantong jenazah. Hingga berhasil menemukan jenazah Aa Jimmy.
"Dan kami pastikan itu Aa Jimmy. Alhamdulillah bersih seperti orang tidur," cerita Apoy.
Saat Apoy hendak membawa jenazah, tiba-tiba terdengar teriakan dari petugas untuk meninggalkan tempat karena ada sirine bahaya gelombang susulan. Di situ situasi berubah menjadi panik. Semua orang berlarian menyelamatkan diri masing-masing.
"Di situ tim terpencar. Dan saya jadi mengingat perjalanan menuju ke lokasi yang kondisinya hujan, jalanan sepi dan bangunan hancur menutupi jalan," ujar Apoy.
"Dari situ kami berpikir 'Ya Allah kalau kau harus cabut nyawa kami, kami siap. Yang penting tanggung jawab kami sebagai manajemen, sahabat tertuntaskan. Yaitu menemukan, berharap (mereka) hidup, atau jenazahnya lah," ujar Apoy.
Gelombang susulan nyatanya tidak terjadi. Apoy dan tim kemudian melanjutkan evakuasi jenazah Aa Jimmy dan melanjutkan pencarian.
Sampai kemudian, tim berpindah ke tempat lain dan menemukan jenazah Julia Resnania (roadman Duo Jigo) dan istri Aa Jimmy.
"Awalnya saya ragu dengan identifikasi bahwa itu istri Aa Jimmy, karena kondisinya maaf agak sulit dikenali. Tapi kemudian setelah diidentifikasi di rumah sakit ternyata benar itu adalah Teh Hati, istri almarhum Aa Jimmy," ujar Apoy.
Setelah empat hari melakukan pencarian, seluruh keluarga besar Wali berhasil ditemukan. Termasuk dua anak Aa Jimmy yang belakangan ditemukan.
"Bagaimanapun mereka adalah keluarga besar kami. Kami bisa dibilang sangat terpukul," ujar Apoy.
Dalam kesempatan itu Apoy juga mengisahkan jika perusahaan BUMN yang menggelar acara di Tanjung Lesung Beach Resort menginginkan Wali untuk tampil. Mereka ingin satu paket penampilan grup band Wali dan Duo Jigo.
"Saya baru berbicara dengan manajemen, ternyata harusnya Wali yang manggung di situ, bukan Seventeen, bukan Element. Tapi karena jadwal kita di Gorontalo, saya sampai istighfar, berbenturan jadwal kita di Gorontalo akhirnya tidak jadi manggung. Allah belum mengizinkan kami meninggalkan dunia ini," ujar Apoy.
Gitaris band Wali ini bersama tim juga turut mendoakan seluruh korban bencana tsunami Selat Sunda, berintropeksi diri atas musibah yang terjadi akhir-akhir ini.
"Kami berpikir kita semua enggak tahu kapan akan berpisah. Rasanya antara hidup dan mati hanya dibatasi oleh lembar yang tipis," ujar Apoy.