Home
/
Sport

Antrean Tiket Timnas Indonesia U-19 Mengular dan Kacau

Antrean Tiket Timnas Indonesia U-19 Mengular dan Kacau

27 October 2018
Bagikan :

Suporter Timnas Indonesia U-19 mengeluhkan kekacauan sistem penjualan tiket offline perempat final Piala Asia U-19 antara Garuda Nusantara lawan timnas Jepang yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Minggu (28/10).

Pada Sabtu (27/10) pagi ini ratusan pembeli tiket sudah memadati lokasi penjualan di The Belleza Shopping Arcade, Jakarta. Sebagian dari mereka bahkan datang dari luar daerah sejak dini hari.

Hanya saja, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com hingga pukul 10.00 WIB, tidak ada loket pembelian yang dibuka, ataupun petugas yang mengatur para pembeli tiket. Tanpa kejelasan informasi, para calon penonton pun kebingungan apakah benar ada penjualan tiket di Belleza hari ini.


Sebelumnya PSSI menyatakan tiket offline bisa dibeli di Belleza dan Blok S sejak pukul 09.00 WIB pada Sabtu dan Minggu.

Mahasiswa STIA, Ahmad Dahlan, Aditya Wahyu, dan karyawan swasta Bayu Imam Santoso datang dari Depok menggunakan motor dan tiba di Belleza sekitar pukul enam pagi. Mereka berencana beli empat tiket dengan harga masing-masing Rp75 ribu Kategori 3 atau Tribun Atas.

"Kami dapat info kalau beli tiket offline di sini, besok juga ada katanya. Tapi, pengelola gedung bilang di sini tidak jual tiket. Dari pukul delapan kami digiring ke sana-sini tidak jelas," kata Adit kepada CNNIndonesia.com

"Kalau kami tidak dapat tiket seharga Rp75 ribu, ya beli yang Rp150 ribu [Kategori 2/Tribun Utara-Selatan]. Kami datang dari pagi karena lihat di Instagram ada yang dari Serang sudah di lokasi dari pukul 03.00 WIB. Hingga sekarang [09.22], panitia sama sekali tidak kelihatan," katanya menambahkan.


Adit mengatakan informasi penjualan tiket yang tidak jelas akan merugikan pengelola gedung dan suporter.

Pemuda 20 tahun ini mengaku tak mungkin membeli secara online Timnas Indonesia U-19 vs Jepang yang sudah mulai dijual pada Kamis (25/10) malam.

"Jumat pagi sudah tidak ada, Kategori Dua dan Tiga terjual habis, dan tersisa tiket seharga Rp600 ribu [VIP Timur]. Harga itu terlalu mahal untuk kami sebagai mahasiswa. Penjualan pada H-1 saja seperti ini, bagaimana nanti ketika hari H?" ucap Adit.

Senada dengan Adit, Bayu menyoroti koordinasi PSSI terkait penjualan tiket tersebut. Ia mengaku kecewa dengan kondisi yang dialami dirinya dan Adit.

"Kalau begini, PSSI tidak sesuai dengan semangat jual tiket secara online. Mending seperti dulu jual offline," ujar Bayu. "Harapan saya, dibenarkan sistem penjualan tiket ini. Kalau online, ya full online. Offline ya full offline," tuturnya melanjutkan.



Berita Terkait

populerRelated Article