Home
/
Sport

Ambisi The Doctor di Mugello

Ambisi The Doctor di Mugello

Republika22 May 2016
Bagikan :
Preview
| May 22, 2016 16:00 pm

Seri MotoGP 2016 akan memasuki balapan keenamnya di Sirkuit Mugello, Italia, pada Ahad (22/5). Tim pabrikan asal Jepang, Yamaha, menjadi tim tersukses di sirkuit ini. Terbukti dua rider, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, pernah mengukir kesuksesan di sirkuit yang memiliki panjang lintasan 5,245 kilometer itu.

Bila mendengar tentang Sirkuit Mugello, maka mungkin yang ada di benak adalah tentang sebuah sirkuit yang berada di lembah  perbukitan Tuscan, Italia Utara, tentang suara-suara bising mesin di sekitar arena yang terletak di wilayah pedesaan, sorak-sorai para penggemar, serta tentang sejarah balapan motor yang telah berlangsung lama di sana.

Para penggemar MotoGP Italia sangat berharap Rossi akan kembali bisa memenangkan perlombaan di sirkuit bersejarah itu karena sudah delapan tahun pembalap asal Italia belum pernah lagi menjadi juara di rumah mereka sendiri. Terakhir pada 2008, Italia berbangga setelah Rossi sukses meraih gelar juara ketujuh kalinya secara beruntun pada tahun itu.

Namun setahun setelahnya nama Rossi mulai memudar. Pembalap berbakat Casey Stoner dari Australia berhasil menjadi juara di sana dan tahun-tahun sesudahnya, giliran tanah Romawi di jajah rider Spanyol yang silih berganti merajai sirkuit Mugello, mulai dari Dani Pedrosa, Marc Marquez yang masing-masing pernah menjadi juara satu kali di sana, hingga Jorge Lorenzo yang tercatat telah tiga kali meraih mahkota juara.

Lorenzo bahkan memiliki catatan sangat baik karena ia mampu jadi kampiun sebanyak tiga kali yakni di musim 2011, 2012 dan 2013. Sedangkan pada musim lalu, lewat laga ketat dengan Marc Marquez, Lorenzo harus puas berada di posisi //runner up./ Kala itu Marquez keluar sebagai yang tercepat, sementara X-Fuera yang berada di peringkat kedua hanya selisih waktu 0,121 detik. Di belakang mereka, ada Rossi yang ikut tampil di podium dengan selisih 2,688 detik dari sang kampiun.

Catatan masa lalu yang bagus membuat Lorenzo percaya diri jelang balapan di Mugello. “Mugello adalah sirkuit yang saya suka, mungkin favorit saya musim ini. Lintasan ini akan membuat saya memaksimalkan kemampuan untuk jadi yang tercepat,” kata Lorenzo seperti dilansir dari Motorcycle beberapa waktu lalu.

Lorenzo pun percaya, timnya akan menjadi yang tercepat di Sirkuit Mugello dan mampu mengalahkan lawan-lawannya di lintasan tersebut, terutama kembali meredam pembalap Italia juara di kampung halaman mereka.

Akan tetapi, rider asal Spanyol terebut patut berhati-hati jelang melintas di Mugello. Hal itu disebabkan the Doctor bermaksud menuntaskan dendamnya mengacu pada kegagalannya merebut gelar juara di sirkuit tersebut pada musim 2015. Padahal, sebelum balapan di sana Rossi diprediksi meraih kemenangan.

Sirkuit Mugello di Italia terletak sangat dekat dengan kota kelahiran Rossi di Tavullia. Sehingga setiap kali balapan digelar di sana, Rossi selalu mendapat dukungan penuh dari penggemar sekaligus kerabatnya.

Publik di Italia merasa optimistis bila melihat peningkatan performa pembalap kesayangan mereka. Sejauh ini Rossi pun telah tampil sangat baik dengan menggunakan ban Michelin yang telah sangat dikenalnya.

Pembalap berusia 37 tahun itu mengatakan bahwa dirinya sudah tidak sabar untuk balapan di Mugello. Ia menjanjikan akan tampil lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya bila mengaspal di sirkuit kebesarannya itu.

“Tahun ini aga berbeda karena faktor ban Michelin membuat semua pembalap berhati-hati dalam perlombaan. Saya justru berpikir bahwa dengan Michelin saya bisa lebih kompetitif di Mugello musim ini. Ketika Anda yakin untuk bisa melewati lawan di depan Anda maka Anda akan finis di urutan pertama. Saya akan tampil maksimal,” kata Rossi seperti diberitakan AS.

MotoGP Italia juga akan menjadi balapan kandang untuk Ducati dan dua pembalapnya Andrea Dovizioso serta Andrea Iannone. Di kampung halamannya sendiri, Ducati berharap nasib sial mereka akhirnya bisa berakhir. Dov dan Iannone dinilai akan mampu tampil gemilang bersama motor Desmosedici.

Apa yang dialami Ducati dalam beberapa periode terakhir memang sulit diterima. Iannone dan Dovizioso berulang kali jatuh saat mereka berada dalam posisi sangat meyakinkan untuk bisa naik ke atas podium.

Di sisi lain, upaya Marquez untuk membayar kegagalan di Le Mans bisa jadi akan sulit. Di Sirkuit Mugello, Marquez baru sekali merasakan finis pada kelas MotoGP. Mugello menjadi salah satu lintasan terburuk untuk Marquez selain Phillip Island Australia dan Jerez Spanyol.

The Baby Alien pun meminta kepada timnya untuk meningkatkan akselrasi morot RC213V. Menurut rider muda tersebut, trek di Sirkuit Mugello bakal menguntungkan motor dengan top speed yang tinggi. “Saya menantikan dua balapan berikutnya, kami perlu fokus dan konsentrasi di Mugello dan Montmelo (Barcelona) yang merupakan dua trek sangat berbeda dibandingkan Jerez dan Le Mans.” terang Marquez, seperti dilansir //Crash//.

Meskipun faktanya Honda tak bisa mengubah mesin di tengah musim saat ini karena regulasi, namun Marquez meminta timnya untuk kreatif memodifikasi RC213V agar lebih kencang. “Tidak akan mudah untuk mencapai itu karena aturan yang ada melarang kami mengubah mesin. Namun ,saya tahu Honda sedang bekerja keras di area-area lain motor ini dan saya percaya kepada mereka. Jadi kami tetap berpikir positif dan target kami di Mugello adalah podium tertinggi,” katanya.

Data-Fakta Menarik Seputar GP Italia (Sirkuit Mugello):

–    Sirkuit Mugello pertama kali menghelat balapan pada 1976 di kelas tertinggi 500cc. Seri perdana di Mugello dimenangkan Barry Sheene. Pembalap asal Inggris yang besar bersama Suzuki dan Yamaha ini wafat di usia 52 tahun pada 2003.

–    Valentino Rossi tampil menjadi juara 9 kali di semua kelas. Catatan ini membuat Rossi menjadi rider tersukses di lintasan ini.

–    Sirkuit Mugello memiliki panjang lintasan 5,245 kilometer. Layout sirkuit ini belum mengalami perubahan hingga sekarang. Lintasan tersebut mulai dibuka pada 1920an.

–    Yamaha menjadi tim pabrikan tersukses. Rossi meraih juara di musim 2004 hingga 2008 dan Jorge Lorenzo tampil menjadi juara pada 2011 sampai 2013.

–    Ducati, pabrikan asal Italia, memiliki rapor buruk di sirkuit ini. Tim yang identik dengan warna merah ini baru sekali merebut juara pada 2009 melalui Casey Stoner.

–    Loris Capirossi merupakan satu-satunya pembalap Italia yang pernah menjuarai balapan Mugello pada kelas primer, pada tahun 2000 di kelas 500cc.

–    MotoGP Italia 2004 di sirkuit Mugello menjadi balapan dengan durasi terpendek. Pada saat itu terjadi hujan deras sehingga balapan dihentikan dan hanya 6 lap. Ketika itu, Rossi yang keluar menjadi juara.

 
populerRelated Article