Alasan Pengendara Motor Listrik Harus Belajar Safety Riding
Test Ride Honda EM1 e: (Foto: Uzone.id)
Uzone.id - Motor listrik punya karakter yang lebih unik dibanding dengan motor bermesin bensin. Oleh karenanya, pengguna motor listrik pun butuh kemampuan berkendara yang berbeda ketimbang saat mengendarai motor BBM. Kok gitu?
Industri otomotif saat ini sudah memasuki era elektrifikasi. Semakin banyaknya pengguna motor listrik sekarang, harus dibarengi juga dengan kemampuan mengendarai yang lebih baik agar tetap aman di jalanan.Beda dengan motor bermesin bensin yang masih menghasilkan suara serta getaran, motor listrik jauh lebih senyap dibandingkan lainnya.
Menurut Hendrik Ferianto selaku Instruktur Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM), dari segi teknologi antara kedua motor tersebut sudah memiliki perbedaan.
Pada motor bensin menggunakan mesin yang membutuhkan komponen mekanikal serta untuk bensin dapat digunakan. Sementara motor listrik digerakkan oleh dinamo yang dibantu oleh daya baterai untuk dapat bergerak.
"Yang kedua feeling, yaitu motor listrik enggak ada suara dan enggak ada getaran. Ini bisa menyebabkan pengendara motor listrik suka terasa mengentak atau kaget saat membuka gas," ujar Hendrik di Jakarta belum lama ini.
"Ini penyebab kaget ketika buka gas itu karena pikiran kita tidak sinkron, pergerakan tubuh dan pikiran enggak sinkron. Karena tadi komunikasi manusia itu biasanya visual, kinestetik, dan auditori. Minimal dua harus terpenuhi," lanjutnya.
Hendrik menambahkan, saat mengendari motor listrik, perasahaan manusia akan berbeda karena tidak adanya suara (auditori) dan getaran (kinestetik).
"Hanya murni visual. Itu yang menyebabkan ketika buka gas motor listrik akan mengentak," ungkapnya.
Hendrik menyarankan agar pengguna motor listrik pemula untuk selalu menarik rem belakang sebelum melakukan akselerasi. Hal ini ditujukan untuk menghindari terjadinya sentakan pada tarikan awal.
"Kemudian kita buka gas sedikit, lalu lepas rem perlahan. Sehingga pikiran dan tubuh ini punya waktu untuk sinkronisasi dan tidak menyebabkan entakan," papar Hendrik.
Hanya saja, Hendrik menyebutkan teknik ini cuma bisa diterapkan pada Honda EM1 e:. Hal ini dikarenakan motor listrik EM1 e: tidak memiliki sistem cut off saat menarik tuas rem, sehingga bisa digunakan bersamaan dengan tuas gas.
Berbeda dari beberapa motor listrik lain yang memiliki sistem cut off pada tuas rem. Sehingga teknik tersebut tidak bisa diaplikasikan karena saat melakukan pengereman, tuas gas tidak akan bisa digunakan.