Home
/
News

Air Citarum Tak Layak untuk Minum, Wisata, dan Perikanan

Air Citarum Tak Layak untuk Minum, Wisata, dan Perikanan

-

Hendro Susilo Husodo02 March 2018
Bagikan :

Bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran, PT Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling secara rutin melakukan pengecekan terhadap kualitas air di Sungai Citarum. Dari hasil penelitian, mutu air di Citarum terklasifikasi pada kategori tercemar berat, yang tak layak untuk diminum atau dimanfaatkan untuk pariwisata dan perikanan.

General Manager PT Indonesia Power UP Saguling Buyung Arianto mengatakan, pihaknya bersama Unpad melakukan pengecekan terhadap air Citarum yang masuk ke PLTA Saguling sebanyak empat kali dalam setahun. Walaupun sampah di aliran Sungai Citarum sudah banyak berkurang, airnya masih tercemar oleh limbah industri.

"Kualitas air di Citarum itu berada di kategori IV (tercemar berat). Jadi, airnya itu sebetulnya sudah tidak layak untuk minum, wisata air, dan perikanan. Golongan air ini cuma bisa untuk menyiram tanaman tertentu. Buat pembangkitan, masih bisa," kata Buyung di kantornya, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, baru-baru ini.

Tanpa menyebutkan nominal, dia menyatakan bahwa selama ini PT Indonesia Power telah mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membenahi kualitas air di Citarum. Pasalnya, kualitas air yang buruk dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada mesin pembangkitan.

"Anggaran itu sebetulnya relatif, yang jelas sangat besar. Penyebabnya, diantaranya ialah untuk membersihkan air dari sampah dan gulma. Namun, yang paling utama ialah limbah pabrik, yang dapat menyebabkan korosi pada mesin, sehingga bisa mengurangi usia PLTA," katanya.

Menurunkan biaya listrik

Oleh karena itu, dia mengaku sangat senang ketika Presiden Joko Widodo (Jok0wi -red) mencanangkan program Citarum Harum. Sebagai sumber energi primer, kata Buyung, air di Citarum semestinya dapat dijaga kebersihannya oleh seluruh pihak. Produksi listrik di PLTA Saguling juga akan terus terjaga selama air di Citarum berkualitas baik.

"Kami sangat bersyukur, karena keberlangsungan sumber energi primer bisa langgeng jika kelestariannya bisa terjaga terus. Semakin bersih air yang masuk ke PLTA, maka produksi listrik juga akan semakin bagus. Pada akhirnya, mudah-mudahan, keinginan kita bisa menurunkan biaya listrik bisa terealisasi," tuturnya.

Sebagai pengguna air di Citarum, dia menambahkan, PT Indonesia Power juga berkomitmen untuk terlibat aktif dalam program Citarum Harum. Kolaborasi berbagai pihak, termasuk dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kodam III/Siliwangi, diharapkan dapat menyukseskan pembenahan di Citarum.

"Mulai dari hulu Citarum, kemarin Presiden Jokowi sudah melakukan simbolis penanaman pohon. Kemudian, dari Pangdam dan Gubernur, juga telah dilakukan pembagian tugas di beberapa sektor. Dari 22 sektor, kami kebagian di sektor 9. Di situ, ada beberapa program yang akan kami jalankan dalam beberapa waktu ke depan," imbuhnya. (Hendro Husodo)***

populerRelated Article