7 Penyebab yang Membuat Luka Tak Sembuh-sembuh
Apakah Anda sedang mengalami luka atau cedera saat ini? Dan apakah Anda merasa bahwa luka Anda tidak sembuh-sembuh? Proses penyembuhan cedera atau luka tidak bisa diremehkan. Mungkin pada awalnya Anda berpikir bahwa luka atau cedera Anda akan pulih dan sembuh dengan sendirinya. Tetapi sebenarnya banyak hal yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka tersebut, terutama mempengaruhi cepat atau tidaknya waktu penyembuhan.
Lalu apa saja yang membuat cedera Anda tidak sembuh-sembuh dalam waktu yang lama? Berikut adalah alasannya.1. Ada infeksi
Jika luka dan cedera mengalami infeksi, maka proses penyembuhannya akan memakan waktu yang lama. Infeksi terjadi akibat adanya bakteri dan virus yang tumbuh di sekitar luka. Hal ini biasanya menyebabkan luka mengeluarkan cairan atau menjadi basah. Demam juga termasuk dari gejala infeksi yang sering timbul. Biasanya jika infeksi tidak terlalu parah maka dokter akan memberikan resep obat antibiotik untuk Anda. Tetapi jika luka infeksi cukup parah, bukan tidak mungkin akan dilakukan operasi untuk menghilangkan bagian yang terkena infeksi.
BACA JUGA: Kulit Gatal Tanpa Sebab? Mungkin Anda Sedang Stres
2. Makan terlalu sedikit
Apabila Anda makan terlalu sedikit? Makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan membuat proses penyembuhan memakan waktu yang lama. Bahkan pada orang yang mengalami luka dan cedera yang serius, kebutuhan energinya dalam sehari bisa bertambah sekitar 15-50% dari kebutuhan normalnya. Dalam hal ini, makanan diubah menjadi energi di dalam tubuh kemudian menjadi sumber energi utama untuk memperbaiki jaringan, menutup luka, dan menyembuhkan luka. Sehingga, jika Anda tidak makan yang cukup, bahan bakar untuk menyembuhkan luka tidak tersedia dan membuat luka menjadi lama sembuh.
3. Kurang beberapa jenis zat gizi yang diperlukan dalam penyembuhan luka
Makanan yang sehat dan bergizi adalah salah satu kunci untuk mempercepat proses penyembuhan luka ataupun cedera. Zat gizi yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka adalah:
Protein. Zat gizi makro ini berguna untuk memperbaiki jaringan dan sel yang rusak serta membangun jaringan yang baru di dalam tubuh. Jika luka atau cedera menyebabkan jaringan di dalam tubuh terluka, maka protein sangat dibutuhkan untuk
Vitamin dan mineral, seperti vitamin A, B, C, D, kalsium, seng, magnesium, serta zat besi adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka. Zat gizi mikro tersebut membantu tubuh untuk meregenerasi sel dan jaringan yang rusak, menurunkan tingkat peradangan yang terjadi, menjaga sistem kekebalan tubuh tetap normal, serta menguatkan jaringan yang baru diperbaiki.
Jadi, Anda perlu mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang untuk mempercepat proses penyembuhan. Porsi yang sesuai serta pemilihan sumber bahan makanan yang tepat dapat membuat luka Anda sembuh lebih cepat.
BACA JUGA: Protein Nabati dan Protein Hewani, Manakah yang Lebih Baik?
4. Tidur dan istirahat tidak cukup
Tidur adalah salah satu pertahanan tubuh terbaik dan memainkan peran penting dalam meregenerasi serta memperbaiki jaringan. Ketika Anda tidur, tubuh akan menghasilkan berbagai hormon yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menguatkan tulang, serta meningkatkan massa otot. Jika waktu tidur terganggu, maka tubuh kehilangan kesempatan untuk melakukan semua hal itu. Salah satu dampaknya adalah lambatnya proses penyembuhan luka atau cedera.
5. Merokok
Kebiasaan merokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan, tetapi dampak merokok juga bisa menyebabkan penyembuhan luka menjadi lambat. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari National Center for Biotechnology Information, nikotin yang terkandung di dalam rokok bisa menurunkan aliran darah ke kulit. Aliran darah yang berkurang di sekitar luka atau cedera membuat luka tidak mendapatkan makanan serta zat gizi yang akan dipakai untuk penyembuhan luka.
BACA JUGA: Di Bawah 18 Tahun Sudah Mulai Merokok? Ini Dampaknya
6. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Faktanya, mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Contoh jenis obat yang dapat memperlambat penyembuhan adalah obat antiinflamasi-nonsteroid, obat anti-koagulan yaitu obat untuk menghambat pembekuan darah, kortikosteroid yaitu obat yang berfungsi untuk menekan sistem kekebalan tubuh, dan obat kemoterapi. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut dan sedang mengalami cedera atau luka, maka sebaiknya diskusikan hal ini pada dokter yang merawat Anda.
7. Meminum alkohol
Meminum alkohol ketika mengalami cedera atau luka ternyata dapat menghambat perkembangan dan perbaikan otot. Selain itu, seseorang yang mengonsumsi alkohol akan mengalami dehidrasi, kekurangan energi karena energi yang masuk dipakai untuk merespon efek yang timbul akibat minum alkohol, serta menghambat dan mengurangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan energi.