Home
/
Automotive

7 Penyebab Baterai Mobil Listrik Meledak, Modifikasi Salah Satunya

7 Penyebab Baterai Mobil Listrik Meledak, Modifikasi Salah Satunya

Bagja Pratama15 May 2025
Bagikan :

Uzone.id - Baterai mobil listrik, khususnya jenis lithium-ion, memang efisien dan tahan lama. Namun, baterai ini juga sensitif terhadap beberapa kondisi yang bisa memicu kerusakan serius, bahkan ledakan. 

Anehnya, bahkan mobil listrik yang lagi diam alias tidak sedang digunakan pun masih bisa meledak dan terbakar. 



Berikut beberapa penyebab umum mengapa baterai mobil listrik bisa meledak:

1. Overcharging (Pengisian Daya Berlebihan)

Pengisian daya berlebihan menjadi salah satu penyebab paling umum dari kerusakan baterai. Saat kamu terus mengisi baterai meskipun sudah penuh, suhu dalam sel baterai bisa meningkat tajam. 

Hal ini memicu reaksi kimia yang tidak stabil dan bisa menyebabkan thermal runaway, yaitu kondisi di mana suhu terus naik tanpa bisa dikendalikan, hingga akhirnya baterai meledak.

Meski kebanyakan mobil listrik modern dilengkapi sistem manajemen baterai (Battery Management System/BMS), penggunaan charger tidak resmi atau rusak tetap bisa memicu overcharging.

2. Kerusakan Fisik pada Baterai

Baterai yang terkena benturan keras, baik karena kecelakaan atau pemasangan yang tidak tepat, bisa menyebabkan kebocoran internal. 

Jika elektrolit di dalam baterai bersentuhan dengan udara atau komponen lain, reaksi kimia bisa menghasilkan panas ekstrem dan percikan api, yang berujung pada ledakan. 

Inilah mengapa penting untuk selalu memeriksa kondisi fisik mobil setelah terjadi benturan, sekecil apa pun itu.

3. Paparan Suhu Ekstrem

Baterai mobil listrik dirancang untuk bekerja optimal pada rentang suhu tertentu. Jika terlalu panas, reaksi kimia dalam baterai bisa menjadi tidak stabil. Jika terlalu dingin, performanya menurun drastis dan rentan terhadap kerusakan struktural.

Suhu ekstrem juga mempercepat degradasi baterai, dan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kebocoran atau bahkan ledakan, terutama jika mobil diparkir terlalu lama di bawah sinar matahari langsung atau dalam suhu beku.

4. Cacat Produksi atau Kualitas Baterai yang Buruk

Sejumlah kasus ledakan baterai juga disebabkan oleh cacat produksi. Cacat ini bisa berasal dari proses manufaktur, seperti isolasi yang buruk, sel baterai yang tidak seimbang, atau bahan baku berkualitas rendah. 

Meski produsen besar telah menerapkan standar ketat, produk dari pabrikan yang kurang kredibel bisa mengandung risiko besar.

5. Modifikasi Sistem Listrik Mobil

Beberapa pemilik mobil suka melakukan modifikasi untuk menambah performa atau efisiensi. Sayangnya, modifikasi tanpa pengetahuan mendalam bisa mengganggu sistem kelistrikan dan menyebabkan arus listrik tidak stabil. 

Jika arus masuk ke baterai terlalu besar atau terlalu kecil, ini bisa mengganggu kestabilan baterai dan memicu kerusakan internal, bahkan ledakan.

Selain modifikasi performa, biasanya yang paling umum menyebabkan mobil kebakaran adalah melakukan modifikasi, seperti upgrade audio atau mengganti jenis lampu yang bukan standar pabrikan.

6. Penggunaan Charger Tidak Resmi

Mengisi daya mobil listrik memang sebaiknya dilakukan menggunakan charger bawaan atau charger resmi dari produsen. 

Charger tidak resmi bisa memiliki voltase dan arus yang tidak sesuai, serta tidak memiliki fitur keamanan seperti proteksi terhadap lonjakan listrik. Ini bisa menyebabkan baterai menerima tegangan yang tidak stabil dan berisiko meledak.



7. Kegagalan Sistem Pendingin Baterai

Sistem pendingin berfungsi menjaga suhu baterai tetap stabil. Jika sistem ini gagal bekerja, suhu baterai bisa meningkat drastis saat digunakan atau saat pengisian daya. 

Jika tidak segera ditangani, panas yang menumpuk akan memicu reaksi kimia berbahaya, dan ujungnya bisa jadi ledakan.

populerRelated Article