Home
/
Health

7 Alasan Hilangnya Ereksi Pria

7 Alasan Hilangnya Ereksi Pria

Redaksi Cosmopolitan Indonesia11 October 2017
Bagikan :

Akhir-akhir ini, Mr Happy milik pasangan Anda tidak bisa bangun. Ia bersikeras masalahnya bukan karena Anda... lalu apa? Ada berbagai alasan mengapa ereksi seorang pria bisa hilang.

Faktor Emosi

Ia gugup. Kadang-kadang, ketika seorang pria sangat ingin membangunkan dan mempertahankan Mr Happy miliknya untuk memuaskan pasangannya, hal sebaliknya justru terjadi. Just relax! Tidak usah terburu-buru, dan biarkan ereksi Mr Happy kembali dengan sendirinya.

Ia stres atau depresi. Ketika pikiran penuh beban, tubuh juga akan bereaksi secara negatif. Baik itu masalah hubungan, kerja, atau uang, Mr Happy akan membutuhkan waktu untuk kembali seperti semula.

Ia merasa gagal. Mungkin tim basketnya sedang mengalami kekalahan berturut-turut, atau ia mendapat teguran kasar dari bos di hadapan teman-teman sekerjanya. Ketika ia merasa kejantanannya diruntuhkan, yang ia butuhkan adalah dukungan moral dari Anda terlebih dahulu.

Preview

Faktor Kesehatan

Ia kegemukan. Berat badan yang berlebihan dapat memperlambat peredaran darah dan merusak pembuluh darah, sedangkan ereksi Mr Happy membutuhkan sirkulasi darah yang lancar. So, ajaklah si dia untuk olahraga bersama!

Ia sering merokok dan minum alkohol. Merokok dapat menyempitkan pembuluh darah yang dibutuhkan untuk ereksi, sedangkan reaksi akan lebih pelan dan saraf akan mati rasa ketika mabuk. Karena alkohol adalah semacam depresan, jangan heran jika Mr Happy turut sedih dan tidak mau bangun.

Ia sudah tidak semuda dulu. Setelah usia 30, tingkat hormon seperti testosteron dan androgen akan menurun secara perlahan... apalagi jika pasangan Anda tidak menjaga kesehatan sejak usia muda. Dalam tahap ini, olahraga dan tambahan suplemen masih bisa membantu, kok.

Ia memiliki kendala fisiologis. Sakit jantung, diabetes, darah tinggi, sclerosis – penyakit macam ini dapat menghambat saraf-saraf yang membuatnya horny. Sebaiknya, Anda mengajaknya berkonsultasi ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.

(Kezia Calesta / SW / Image: doc. outnow.ch)

populerRelated Article