6 Kiat Menjaga Hubungan Jarak Jauh
Ketika teknologi mampu menembus waktu dan jarak, apakah berhubungan jarak jauh masih jadi kendala?
Yang jelas tidak semua orang bisa membina hubungan jarak jauh. Ada banyak alasan yang bisa membuat hubungan jarak jauh begitu mudah berantakan, tapi ada juga alasan-alasan yang bisa membuat hubungan seperti ini bertahan. Apa saja?1. Tak perlu berteman dengannya di media sosial
Kalau si dia akan pindah ke luar kota (negeri) untuk kuliah, apakah Anda berencana untuk memeriksa akun media sosial-nya dan melihat siapa saja teman-temannya? Berapa banyak teman wanitanya? Hentikan! Berikan kepercayaan penuh padanya. Kalau tidak, Anda malah akan bertanya-tanya setiap kali si dia tidak menghubungi Anda. Begitu dia menelepon, giliran Anda membombardirnya dengan beragam tuduhan. Fatal, kan akibatnya?
2. Video Call
Atau ngobrol lewat video. Sama saja seperti ngobrol langsung. Video-chatting adalah temuan besar, jadi ambil manfaatnya. Anda perlu bertatapan muka dengannya, kan? Ngobrol via telepon saja tidak cukup, Anda perlu kontak mata dan membaca bahasa tubuhnya. Lagi pula lebih mudah dan murah memakai video call ketimbang mengeluarkan ongkos dan waktu bila naik kereta api atau pesawat, kan?
3. Manfaatkan kalender Google
Sah-sah saja kalau si dia lupa karena padatnya kesibukan. Tapi kadang dampaknya bisa besar lantaran Anda dan dia sulit bertemu. Guna mengantisipasi, manfaatkan kalender Google atau agenda yang memastikan Anda dan dia tak akan lupa janji temu atau janji ber-video call ria berdua. Kalender Google bukan hanya memastikan Anda dan dia mengintip kesibukan masing-masing, tapi juga berbagi sehingga memudahkan untuk bikin jadwal bersama.
4. Beri kejutan
Boleh saja mengirim paket perawatan atau sekadar kartu ungkapan perasaan Anda, asal jangan berlebihan. Sesekali tunjukkan hal manis yang mendukung si dia, tapi jangan sampai membuat si dia sepenuhnya jadi fokus Anda. Ketidakhadiran sering bikin Anda kangen dan merasa kehilangan. Tapi jangan sampai membuat dia malah mundur karena sikap dan tindakan Anda yang berlebihan. Tak perlu mengirim foto seksi untuknya. Toh Anda tak pernah tahu apakah Anda berjodoh dengan dia atau tidak.
5. Sesekali keluar uang
Jauhnya jarak bikin mahal di ongkos. Anda juga tak mungkin naik bus tiap minggu untuk menemuinya. Tapi sesekali saling berkunjung boleh-boleh saja. Dan alangkah lebih baik jika tidak buang-buang waktu. Lamanya waktu dalam perjalanan kadang membuat Anda bete dan tidak mood. Meski bawa mobil lebih murah, lebih baik naik kereta atau pesawat sehingga Anda bisa bertemu dengannya dalam keadaan fresh.
6. Jadwalkan untuk membicarakan masa depan
Kalau si dia kuliah, tentu ada tenggat waktu berakhirnya. Tapi jika dia pindah untuk kerja atau hal lain, mungkin saja Anda tak tahu kapan hubungan jarak jauh ini akan berakhir. Sesekali saling berkunjung memungkinkan, tapi sampai kapan? Memikirkan hal ini saja sudah bisa bikin Anda kesal. Bagaimana pun Anda butuh kepastian. Dan kepastian memunculkan harapan tentang masa depan bersama, berdua. Kalau si dia sepertinya tak tahu kapan bisa bersama lagi dengan Anda, bahkan enggan membicarakannya, sepertinya Anda yang harus berpikir ulang tentang masa depan bersamanya. Intinya komunikasi. Bicarakan harapan-harapan Anda, berapa sering bisa bertemu secara langsung dan seberapa sering Anda bisa bicara dengannya (lewat telepon atau video call). Asalkan komunikasi Anda berdua berjalan, hubungan jarak jauh bisa dipertahankan.
(ati / gur)