6 Cara Paling Ampuh untuk Mengobati Rematik
Rematik adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit akibat otot atau persendian mengalami radang dan pembengkakan. Seiring waktu, peradangan ini bisa menghancurkan jaringan persendian dan bentuk tulang. Rematik adalah kondisi yang mengganggu dan dapat membatasi aktivitas keseharian, seperti sulit untuk berjalan dan menggunakan tangan. Lalu, bagaimana cara mengobati rematik? Simak ulasannya.
Apakah rematik bisa disembuhkan?
Penderita rematik hanya bisa melakukan perawatan dan pengobatan untuk meringankan gejalanya, karena hingga saat ini masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan rematik sepenuhnya.Perawatan bisa membantu mengurangi gejala peradangan di persendian, mencegah atau memperlambat kerusakan persendian, mengurangi tingkat disabilitas, dan membuat penderita rematik bisa tetap hidup aktif.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi obat, perawatan pendukung dan operasi, serta mengubah gaya hidup.
Ada beberapa cara mengobati rematik untuk menekan perkembangan penyakit ini. Pada awalnya, dokter akan meresepkan obat dengan efek samping paling sedikit. Setelah itu, jika tidak efektif, obat dengan efek samping lebih berat akan ditambahkan. Biasanya dokter akan menyesuaikan dosis dengan kondisi pasien.
Berbagai cara mengobati rematik
1. Obat pereda sakit
Cara mengobati rematik yang pertama adalah dengan obat pereda sakit seperti paracetamol atau codein yang digunakan untuk meredakan rasa sakit. Selain itu, obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) juga bisa digunakan.
Obat pereda sakit tidak dapat mencegah perkembangan rematik, tapi dapat membantu meredakan rasa sakit dan peradangan di persendian. Obat NSAID yang biasa digunakan adalah naproxen, ibuprofen, dan diclofenac.
2. Steroid
Steroid atau kortikosteroid merupakan obat sintetis yang menyerupai sebuah hormon yang dihasilkan tubuh secara alami, yaitu kortisol. Obat ini bisa berbentuk tablet, salep, atau cairan suntik yang bisa disuntikkan langsung ke otot atau persendian yang sakit.
Steroid digunakan untuk meredakan nyeri jangka pendek karena jika digunakan secara jangka panjang bisa menimbulkan efek samping yang serius.
Efek samping tersebut bisa berupa mudah memar, kulit menjadi lebih tipis, osteoporosis, lemah otot, dan bertambahnya berat badan. Obat ini perlu dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
3. Perawatan terapi biologis
Perawatan biologis adalah bentuk perawatan rematik yang paling baru dan berguna untuk menghentikan sistem kekebalan tubuh menyerang persendian.
Perawatan biologis ini dilakukan dengan cara menyuntikkan protein yang berasal dari genetika manusia. Bagian dari sistem kekebalan tubuh yang memicu peradangan dan menyebabkan kerusakan jaringan serta persendian dijadikan target oleh obat-obatan biologis. Perawatan biologis telah terbukti mampu memperlambat perkembangan rheumatoid arthritis.
Obat biologis biasanya dikombinasikan dengan obat anti-rematik modifikasi-penyakit (disease-modifying antirheumatic drugs/DMARDs) jika penggunaan obat biologis saja tidak efektif.
Contoh obat-obat biologis adalah abatacept, etanercept, infliximab, rituximab, dan anakinra.
4. Obat anti-rematik modifikasi-penyakit (DMARDs)
DMARDs (disease-modifying anti-rheumatic drugs) adalah perawatan tahap awal yang diberikan untuk menghambat dan meredakan gejala rematik, serta mencegah kerusakan permanen pada persendian dan jaringan lainnya. Kerusakan pada ligamen, tulang, dan tendon akibat efek sistem kekebalan tubuh saat menyerang persendian dapat dihambat oleh DMARDs.
Beberapa DMARDs yang bisa digunakan adalah hydroxychloroquine, methotrexate, sulfasalazine, dan leflunomide.
5. Terapi
Penderita rematik dapat melakukan terapi untuk membuat persendian lebih fleksibel, serta membantu meningkatkan kekuatan otot dan kebugaran tubuh. Beberapa terapi yang bisa dilakukan adalah terapi okupasi, podiatri, dan fisioterapi.
6. Operasi
Cara mengobati rematik yang paling terakhir adalah dengan prosedur operasi. Penderita rematik mungkin harus menjalani operasi jika pengobatan yang telah dilakukan masih belum berhasil untuk mencegah atau memperlambat kerusakan pada persendian.
Operasi dilakukan untuk memperbaiki kelainan bentuk, kerusakan persendian, membantu mengembalikan kemampuan untuk menggunakan persendian, dan meredakan rasa sakit.
Penderita rheumatoid arthritis juga disarankan untuk menjalani diet yang sehat serta berolahraga secara teratur untuk memperkuat otot yang mendukung persendian, membantu pergerakan sendi, dan meredakan stres. Bagi orang yang mengalami kelebihan berat badan, olahraga juga bisa membantu menurunkan berat badan dan meringankan tekanan pada tulang dan sendi. Hal sederhana ini bisa menjadi cara mengobati rematik.
The post 6 Cara Paling Ampuh untuk Mengobati Rematik appeared first on Hello Sehat.