Home
/
Health

6 Alasan Mengurangi Makan Gorengan

6 Alasan Mengurangi Makan Gorengan

Monika Nanda12 January 2017
Bagikan :

Anda pasti sudah sering mendengar terlalu banyak makan gorengan akan menyebabkan penyakit. Tidak sepenuhnya salah, kadar lemak yang tinggi dalam gorengan menjadi penyebabnya.

Minyak yang digunakan untuk menggoreng termasuk dalam sumber lemak. Satu sendok teh minyak yang biasa Anda gunakan untuk menggoreng mengandung kurang lebih 50 kalori. Meskipun terlihat sedikit, hanya 50 kalori, tetapi nyaris tidak mungkin Anda hanya mengonsumsi satu sendok teh minyak per harinya. Dan tidak hanya dari minyak goreng saja, sumber lemak lain seperti margarin, mentega, dan krim bisa jadi termasuk dalam jenis makanan yang Anda makan sehari-hari. Berikut beberapa hal yang menyebabkan konsumsi gorengan berlebihan menjadi berbahaya.

1. Meningkatkan risiko penyakit degeneratif

Sebuah penelitian dilakukan oleh Leah Cahill, Department of Nutrition di Harvard School of Public Health, kepada 100.000 orang pria dan wanita selama 25 tahun. Studi tersebut menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan yang digoreng setidaknya seminggu sekali memiliki risiko menderita diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit jantung. Risiko ini semakin meningkat seiring dengan jumlah gorengan yang dikonsumsi.

Sebagai perbandingan, mereka yang makan gorengan 4-6 kali seminggu memiliki risiko hingga 39% untuk menderita diabetes jika dibandingkan dengan yang makan gorengan 1 kali seminggu. Sementara mereka yang makan gorengan 7 kali bahkan lebih selama seminggu mengalami peningkatan risiko menderita diabetes hingga 55%.

2. Meningkatkan risiko kegemukan

Tidak hanya diabetes, risiko kegemukan hingga obesitas juga meningkat. Makanan tinggi lemak biasanya juga tinggi kalori, karena 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Sehingga satu sendok teh minyak gorengan dapat menyumbang 45 kalori. Jika Anda rutin mengonsumsi makanan yang digoreng, bukan tidak mungkin lama kelamaan berat badan Anda akan bertambah. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko pada sebagian besar penyakit degeneratif, ini berarti jika berat badan Anda lebih dari normal maka risiko Anda untuk menderita penyakit lain juga meningkat.

3. Tersumbatnya pembuluh darah

Arterosklerosis adalah penumpukan plak di pembuluh arteri. Plak ini dapat menyumbat aliran darah dari pembuluh arteri ke organ-organ penting di tubuh kita. Plak terbuat dari lemak, kolesterol, dan kalsium yang terdapat dalam tubuh, lama kelamaan plak ini akan mengeras dan menghambat peredaran darah.

Aeterosklerosis dapat menimbulkan penyakit serius tergantung di mana plak ini terbentuk. Jika terbentuk di arteri yang mengarah ke jantung, sumbatan plak dapat menyebabkan penyakit jantung koroner, jika terbentuk di bagian leher bisa menyebabkan stroke. Plak pada arteri yang mengarah ke anggota gerak dapat menyebabkan tangan dan kaki Anda terasa mati rasa bahkan infeksi

4. Sumber lemak trans

Ada dua jenis lemak trans, yaitu yang secara alami terdapat pada makanan (biasanya pada daging dan susu) dan lemak trans buatan, yang berasal dari proses hidrogenasasi, suatu proses yang digunakan untuk mengubah minyak menjadi bentuk padat. Jenis minyak seperti ini banyak digunakan untuk menggoreng di gerai fast food, karena mudah disimpan, murah, dan dapat bertahan lama. Makanan yang diolah menggunakan metode deep fried biasanya menggunakan jenis minyak padat, karena minyak yang mengandung lemak trans memberikan rasa dan tekstur yang khas serta bisa digunakan berkali-kali.

Sebelum tahun 1990, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat mengizinkan penggunaan lemak trans. Tetapi setelah maraknya penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsumsi lemak trans dan masalah kesehatan terutama peningkatan pada kadar kolesterol jahat (LDL), maka pada tahun 2013 FDA menetapkan untuk membatasi ijin penggunaan lemak trans buatan di produk makanan.

5. Minyak goreng digunakan berkali-kali

Salah satu alasan mengapa mengonsumsi gorengan berbahaya bagi kesehatan Anda adalah dari minyak yang digunakan berkali-kali. Masing-masing jenis minyak memiliki suhu maksimum, di mana pada suhu maksimal tersebut, minyak akan mulai mengeluarkan asap ketika dipanaskan. Suhu ini disebut juga smoke point. Saat mencapai smoke point, akan dihasilkan zat berbahaya yang bersifat racun bagi tubuh, serta radikal-radikal bebas yang dapat merusak sel-sel di dalam tubuh Anda.

Semakin sering minyak digunakan, akan semakin rendah angka smoke point-nya sehingga semakin mudah menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak baik bagi tubuh. Selain itu, jika tidak disimpan dengan benar, minyak lama kelamaan akan bersifat anaerobik dan menjadi tempat pertumbuhan bakteri seperti bakteri penyebab keracunan makanan, clostridium botulinum.

6. Makanan digoreng menyerap lebih banyak minyak

Salah satu alasan mengapa gorengan yang Anda beli terasa gurih mungkin karena tepung berbumbu yang digunakan sebagai pelapis. Tetapi tahukah Anda, tepung tersebut merupakan salah satu sumber lemak terbanyak dalam gorengan? Sifat menyerap minyak yang dimiliki tepung menjadikan bagian tepung di gorengan mampu menyimpan banyak minyak setelah mengalami proses penggorengan.

Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Science mengungkapkan bahwa semakin lama makanan digoreng maka akan semakin banyak minyak yang terserap, karena ketika makanan terkena suhu panas dari minyak, air yang terkandung dalam makanan akan menguap dan pori-porinya membesar, memberi ruang untuk minyak masuk.

BACA JUGA:

Tags:
populerRelated Article