5 Tips Bedakan Gorengan Asli dan Plastik
-
Gorengan kerap jadi pilihan teman minum teh atau kopi. Bahkan ia kadang dianggap sebagai penolong rasa lapar yang praktis. Dengan budget minim orang bisa mendapat beragam gorengan mulai dari tempe, pisang, singkong atau tape.
Banyak ahli kesehatan menyarankan untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi gorengan. Makanan berminyak ini mengandung kolesterol apalagi yang digoreng dengan minyak yang sudah berkali-kali dipakai. Tak hanya itu, penjual gorengan juga disebut berimprovisasi termasuk menggunakan plastik. Kolesterol dan bahan kimia yang masuk ke tubuh berisiko sumber penyakit.
Lalu bagaimana jika ingin makan gorengan tapi tetap merasa aman? Dari penelusuran berbagai sumber, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk membedakan gorengan asli dan gorengan plastik.
Lihat juga:5 Makanan Paling Enak Saat Musim Hujan |
1. Warna mengkilap
Gorengan memang memiliki kilap akibat minyak yang menempel. Namun, gorengan akan jauh lebih mengkilap karena digoreng dengan plastik.
2. Tekstur renyah
Gorengan yang masih baru atau masih hangat memang memiliki tekstur renyah, demikian pula dengan gorengan plastik. Yang perlu diperhatikan, gorengan plastik akan tetap renyah meski gorengan sudah dalam keadaan dingin. Berbeda dengan gorengan biasa yang cenderung 'loyo' kalau sudah dingin. Bahkan, gorengan plastik bisa tetap renyah sepanjang hari.
3. Aroma gosong
Aroma gorengan memang mengundang selera, apalagi ditambah cabai rawit atau sambal sebagai cocolan. Gorengan plastik pun memiliki aroma serupa dengan gorengan biasa, tetapi jika dicermati lagi, gorengan plastik akan memiliki aroma serupa sensasi bau gosong.
Lihat juga:Memahami Minyak Goreng yang Aman untuk Kesehatan |
4. Meleleh saat dibakar
Cara pamungkas untuk mengetahui apakah gorengan yang dibeli adalah gorengan plastik atau bukan adalah dengan membakarnya. Jika terdapat kandungan plastik, maka gorengan akan meleleh layaknya pastik dibakar.
5. Harga murah
Meski ini bukan patokan mutlak, gorengan dengan harga lumayan miring patut jadi pertimbangan. Penjual berani menjual dengan harga murah karena biaya produksi yang tak begitu besar, apalagi gorengan diberi plastik. Gorengan awet dan dagangan bisa laku meski sudah seharian dipajang.