Home
/
Digilife

5 Risiko Punya Aset Kripto, Apa Saja?

5 Risiko Punya Aset Kripto, Apa Saja?

Ilustrasi (Foto: Dmitry Demidko / Unsplash)

Alfons Tanujaya14 February 2022
Bagikan :

Oleh: Alfons Tanujaya, Pengamat Sekuriti VaksinCom

Uzone.id - Sebagai informasi, hingga bulan Februari 2022 ada 10.397 yang ada dunia ini. Namun, cuma ada 20 aset kripto yang patut diperhitungkan dan menguasai lebih dari 90 persen kapitalisasi pasar aset kripto.

Risiko pertama adalah volatilitas yang luar biasa tinggi dari aset kripto itu. Sebagai catatan, pada bulan Januari 2021 harga bitcoin adalah USD40 ribu, bulan April naik jadi USD63 ribu di mana kenaikan 58 persen.

BACA JUGA: Soal Kebocoran BRI Life, Bounty Hunter dan Dilema WFH

Lalu, di bulan Juli 2021, turun 53 persen menjadi USD29.800. Selanjutnya, di bulan November, bitcoin mencapai nilai tertingginya, USD69 ribu atau naik 123 persen. Kemudian di bulan Desember anjlok 29 persen.

Ini kalau kita membicarakan mata uang kripto nomor satu, bitcoin.

Kalau aset kripto yang terbaik memiliki fluktuasi seperti ini, banyak aset kripto lain yang lebih parah. Dia bisa naik tinggi, tetapi turun dan tidak naik lagi.

Risiko kedua, yang akan Anda hadapi jika bermain dengan aset kripto adalah tidak ada lembaga atau regulator yang mengontrol aset kripto ini.

Berbeda dengan saham di mana ada pengontrolnya karena aset kripto tergantung pada blockchain yang sifatnya terdesentralisasi.

Ini dua sisi mata pedang, satu sisi adanya desentralisasi sehingga tidak ada yang mengawasi atau membatasi, tetapi di sisi lain jika terjadi hal yang tidak diinginkan, Anda tidak bisa meminta bantuan siapapun.

Kenapa? karena sifat blockchain ini desentralisasi, apa yang tertulis akan tetap tertulis.

Risiko Ketiga, tidak adanya lembaga yang mengontrol sehingga sifat transaksi di aset itu tidak bisa dibatalkan, maka jika ada transaksi sifatnya kriminal, baik pencucian uang, untuk transaksi ilegal seperti narkoba, atau transaksi untuk menerima transaksi dari suatu tempat, itu terjadi transaksi dan tidak bisa dibatalkan

Jadi sebagai contoh, banyak ransomeware yang tertangkap dan akun kriptonya berhasil diambil alih, transaksi yang sudah terjadi tidak bisa dibatalkan, mengapa? karena blockchain sudah mencatat itu, jadi tidak bisa ditarik mundur.

Uang Anda dicuri dalam blockchain itu terjadi satu arah dan tidak bisa dibatalkan. Mungkin bisa mengirimkan balik jika berhasil menguasai akun pencuri aset kripto tersebut.

Risiko keempat, dalam aset kripto ini adalah sifatnya rumit dan mengandalkan teknologi. Jadi, transaksi kripto ini 100 persen tergantung channel digital, Anda tidak bisa mengandalkan seperti buku tabungan, itu tidak ada.

Semuanya mengandalkan channel digital, internet, pasword Anda. Lalu yang diandalkan adalah private key kita yang menjadi kunci.

Jika private key anda berhasil dicuri, yang berkaitan dengan aset kripto Anda, maka aset kripto Anda akan berhasil dicuri dan tidak akan ada kemungkinan kembali lagi.

Maka, untuk pertama kali anda bermain aset kripto adalah menguasai cara mengamankan aset kripto agar kita memilikinya dengan baik.

BACA JUGA: Soal Kebocoran BRI Life, Bounty Hunter dan Dilema WFH

Risiko kelima, risiko yang terjadi pada tempat penukaran aset kripto, Anda membeli aset kripto di kripto exchange, jika Anda menyimpan aset kripto Anda di kripto exchange dan terjadi peretasan pada kripto exchange ini, maka aset anda akan ikut hilang

sebagai catatan, peretasan terhadap kripto exchange sangat sering terjadi di tahun 2021, PolyNetwork mengalami peretasan, dan kerugian yang diderita adalah USD611 juta.

Selanjutnya, peretasan juga terjadi pada CoinCheck yang alami kerugian USD547 juta (2018), MT Gox rugi USD 280 juta (2014), Kucoin rugi USD185 juta (2020), BITGrail rugi USD170 juta (2018), BitFinex rugi USD72 juta (2016), NiceHash rugi USD64 juta (2017), dan Zaif rugi USD62 juta (2018).

Anda perlu mengamankan aset Anda dalam dompet digital yang aman dan jangan disimpan di exchange, tapi masalahnya kalau Anda simpan aset kripto anda di dompet digital anda dan disimpan di cold storage seperti USB drive yang menyimpan private key dari aset Anda, maka aset kripto Anda tidak bisa berkembang.

Jika aset Anda ingin berkembang, perlu dikembangkan ya, disimpan di exchange, jadi itu masalahnya. Jadi, jika terjadi peretasan pada exchange dan aset tersebut hilang maka aset Anda akan hilang.

populerRelated Article