5 Hikmah Sekat Pelindung Ojol yang Cuma Dimengerti Pengguna Setianya
-
(Foto ilustrasi: dok. Grab)
Uzone.id -- Tak dipungkiri lagi, kehadiran ojek online sudah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya armada yang memang mengangkut penumpang, bukan sekadar antar pesanan makanan. Makna ojol di era new normal pun seperti ‘lahir kembali’, lagi-lagi ini berlaku untuk pengguna setianya lho, ya.Pemprov DKI Jakarta akhirnya memperbolehkan ojek online seperti GoRide dari Gojek dan GrabBike dari Grab untuk kembali beroperasi per 8 Juni 2020. Sejauh ini baru di daerah DKI Jakarta. Tapi, tentu hal ini tetap bikin pengguna setianya sedikit berbahagia.
Ojol di era new normal memiliki perbedaan dari segi tampilan. Layaknya ponsel baru yang dirilis, ada tambahan ‘fitur’ yang hadir pada ojol ini, yakni sekat atau partisi pelindung.
Baca juga: Penampakan Sekat Pelindung Driver Gojek
Kalau melihat dari bentuk, desain, dan letak penggunaannya sih, masih terbilang wajar, ya. Tidak ada yang janggal, warnanya pun transparan jadi penumpang tetap bisa melihat ke arah depan jalan dengan jelas, bukan hitam kelam seperti sekat ala-ala mobil mewah limousine gitu.
Setiap perubahan tentu akan membawa hikmah tersendiri, termasuk perubahan tampilan para driver ojol ini dengan sekat pelindungnya. Simak 5 hikmahnya di bawah ini.
1. Jadi bisa naik ojol dengan aman
Kalau dipikir-pikir, tanpa sekat pelindung, bisa jadi Gojek dan Grab dianggap tidak memenuhi aturan atau prosedur yang ditentukan pemerintah untuk mencegah infeksi pandemi.
Bahkan Monita Moerdani selaku SVP Transport Marketing Gojek bilang kalau sekat pelindung memang menjadi salah satu yang dianjurkan oleh pemerintah.
Kalau kedua perusahaan tidak memenuhi, belum tentu warga kantoran bisa kembali menikmati naik ojol seperti zaman dulu (kesannya udah lamaaa banget). Bisa-bisa aplikasi Gojek atau Grab di ponsel auto uninstall saking kelamaan gak dipakai.
2. Tentunya bisa minimalisir penularan virus
Yup, ini adalah kegunaan utama dari adanya sekat atau partisi plastik yang disediakan Grab maupun Gojek, yakni untuk mencegah penularan virus corona.
Jika kita para sobat minimarket dekat rumah harus jaga jarak dengan kasir dengan sekat plastik, hal ini juga perlu dilakukan saat naik motor sekalipun. Kalau tiba-tiba kita bersin dan lagi khilaf gak pakai masker, ada sekat yang melindungi jarak dengan si driver.
Baca juga: New Normal, Google Maps Tambah Fitur Peringatan Kerumunan
3. Beneran jaga jarak… obrolan
Saling jujur aja deh, pasti banyak pengguna setia ojol yang rada malas ngobrol sepanjang perjalanan, kan? Ada kalanya kita ingin menikmati angin sepoi-sepoi sambil membayangkan si driver adalah gebetan abadi kita, atau ada momen genting kita harus membalas email pekerjaan, jadi gak ada waktu untuk sharing session dengan si driver.
Mungkin dulu hal ini menantang tingkat sopan santun kita sebagai penumpang, dengan cara tetep iya-iyain omongan driver walaupun gak yakin 100 persen mendengar jelas ucapan mereka, atau bahkan ada yang terpaksa harus nyengir terus sampai gigi kering saking gak enak menolak obrolan driver.
Dengan adanya partisi, minimal kita bisa beneran jaga jarak dengan mereka dalam hal obrolan. Lagipula, kalau ngobrol beneran, jarak kita dengan si driver kadang terpaksa harus makin maju dengan mencondongkan badan ke arah depan.
Partisi pelindung ini seakan bisa menjadi simbol kalau mau berbicara yaaa… sepentingnya saja dulu, lah. Tidak usah sampai mepet-mepet ke depan hanya untuk curhat soal kemacetan Jakarta.
4. Gak malu lagi jedotin helm ke helm driver kalau ngantuk
Membayangkan ada sekat pelindung ini, tampaknya akan membantu penumpang yang gampang molor dari terjedot helm driver saat mendadak terkantuk di atas motor.
Kalau melihat ukuran partisi pelindungnya sih, penumpang bakal kejedot si sekat ini duluan ketimbang langsung menghantam helm si driver kalau kita lagi terkantuk-kantuk.
Dengan kejedot sekat, semoga kalian yang ngantukan ini bisa langsung terbangun ya dan kembali menikmati perjalanan dengan aman.
5. Jadi alternatif pegangan
Pernah gak sih kalian mendadak kebingungan mau pegangan ke mana saat naik ojol, terutama motor yang suka dimodif atau tipe yang tidak punya pegangan tangan sama sekali?
Bagi yang suka malu pegangan erat ke driver, atau takut dianggap unyu-unyu manja, sekat pelindung ini bisa lho dijadikan alternatif pegangan kalau ada tikungan tajam, setajam tikungan sahabat yang asal embat gebetan, atau ketika driver lagi rada ngebut. Minimal kita bisa berpegangan di tiap sisi partisi, selama sekatnya tidak basah.
Menurut kalian gimana? Sudah ada yang coba?