4 Kebiasaan Buruk yang Merusak Telinga
Sejumlah gangguan pendengaran yang biasanya dialami seseorang saat berusia lanjut kini kian banyak diderita oleh kaum muda, demikian hasil angket yang disimpulkan oleh American Speech-Language-Hearing Association beberapa waktu lalu.
Apa yang menjadi biangnya? Faktor keturunan serta trauma atau kecelakaan tertentu memang berpengaruh, namun ternyata cukup banyak pula tabiat-tabiat yang secara tidak disadari berpotensi mengancam kelangsungan organ satu ini.Penasaran? Simak terus artikel Bazaar!
1. Membersihkan telinga dengan cara yang salah
Sebetulnya, penggunaan cotton bud saja sangat tidak disarankan karena sejatinya akan semakin mendorong kotoran ke dalam. Akan tetapi, yang lebih parah lagi ialah tren ear candle yang diklaim dapat menghisap dan mengangkatnya.
Padahal, terapi lilin tersebut sangat berbahaya akibat hawa panas serta berbagai risiko seperti menyumbat kuping bagian dalam hingga melukai gendang telinga. Cara paling aman untuk membersihkannya adalah dengan produk ear drops ataupun meminta penanganan dokter spesialis THT.
2. Tidak mengoleskan tabir surya ke telinga
Jangan pernah lupa untuk mengaplikasikan sunblock pada kuping karena bagian tubuh satu ini rupanya sensitif sekali terhadap matahari.
3. Mendengarkan musik keras-keras
Hindari mengencangkan bunyi secara berlebihan saat menikmati lagu-lagu favorit, apalagi jika terus disetel hingga Anda jatuh tertidur. Dalam jangka panjang, hal ini bisa memperburuk kondisi telinga bagian dalam yang bertugas meneruskan sinyal ke otak.
Tentunya Anda tidak ingin mengalami kehilangan penderangan secara permanen, bukan? Jagalah volume earphone Anda agar tak menyaingi intensitas suara seseorang yang sedang berbicara dengan normal.
Parameter lainnya yaitu apabila Anda tidak bisa mendengar suara mobil di sekitar, berarti suara dari headphone Anda terlalu nyaring.
4. Menindik di tempat yang tak sewajarnya
Jika ingin mengenakan anting-anting, tindiklah area cuping seperti pada umumnya. Melubangi bagian daun telinga yang cenderung lebih tipis rentan memicu infeksi serius yang jika berlanjut bisa menyebabkan kanker kulit. Gejalanya yakni rasa terbakar dan gatal-gatal setelah ditindik.
Apabila problem ini tak dapat diatasi melalui aplikasi krim antibiotik, Anda harus merelakan lubang tersebut menutup. Upayakan pula untuk memakai anting emas atau setidaknya stainless steel, terutama apabila Anda memiliki alergi terhadap nikel.
(Foto: wavebreakmedia/Shutterstock/Click Photos)