4 Fakta Satelit SATRIA-1, Internet Gratis untuk Masyarakat Indonesia!
Uzone.id - Setelah meluncur pada 19 Juni 2023, satelit SATRIA-1 masih dalam masa orbit raising alias bergerak menuju orbit hingga November 2023. Usai sampai di orbit 146 Bujur Timur (BT), SATRIA-1 akan dilakukan uji coba akhir dan akses internetnya baru bisa dinikmati pada Januari 2024.
Tentu saja, masyarakat Indonesia antusias menyambut kehadiran akses internet dari satelit berkapasitas 150 Gbps ini. Hal ini terbukti dari ratusan komentar yang membanjiri video peluncuran satelit SATRIA-1 di YouTube Presiden Joko Widodo. Tidak sedikit pula yang penasaran soal cara menjangkau akses internet dari SATRIA-1.Untuk mengetahui lebih jauh, simak sederet fakta seputar satelit SATRIA-1, termasuk mengenai akses internetnya berikut ini.
1. Meski sudah ada BTS di 1.882 lokasi, SATRIA-1 masih dibutuhkan
Peluncuran SATRIA-1 digadang mampu menuntaskan kebutuhan sinyal internet, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Indonesia.
Kepala Divisi Infrastruktur Satelit Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Sri Sanggrama Aradea mengungkap, meski BAKTI telah menyediakan infrastruktur BTS di 1.882 lokasi, pembangunan Very High-Throughput Satellite (VHTS) SATRIA-1 masih sangat dibutuhkan.
“Ini untuk memberi akses internet pada 50.000 fasilitas publik yang ditargetkan selesai hingga 2025,” ujar Aradea dalam Talkshow yang diadakan Forum Wartawan Teknologi (FORWAT) di Jakarta Pusat, Senin (31/7).
2. Pembangunan twin satellite pun sudah direncanakan
Aradea menambahkan bahwa terdapat pula Hot Backup Satellite (HBS) yang ditargetkan dapat beroperasi pada Q4-2023 dengan kapasitas 80 Gbps melalui tujuh stasiun bumi. Satelit ini disiapkan sebagai infrastruktur cadangan SATRIA-1.
Selain itu, pembangunan twin satellite yang masing-masing dinamakan SATRIA 2A dan 2B juga sudah direncanakan pada 2024-2026. Kedua satelit itu diprediksi akan memberikan total kapasitas sebesar 300 Gbps agar layanan internet yang tersedia semakin andal dan cepat.
3. Satelit SATRIA-1 adalah subsidi untuk kementerian dan lembaga, bukan operator
Satelit SATRIA-1 akan memberikan akses internet gratis kepada sekolah, puskesmas, kantor pemerintah, dan fasilitas publik lainnya di wilayah 3T. Hal ini akan memungkinkan masyarakat di wilayah 3T untuk mendapatkan informasi, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik secara online.
“SATRIA-1 ini berbeda dengan project kami yang lain, seperti Palapa Ring. Kami ini mensubsidi kementerian dan lembaga. Dalam artian, kita memberikan internet ke kementerian dan lembaga, bukan ke operator. Jadi, artinya yang tadi bisa disampaikan bahwa layanan SATRIA-1 ini akan dirasakan di titik-titik tersebut,” ujar Aradea.
4. Dibutuhkan kolaborasi
Untuk dapat mewujudkan akses internet gratis dari satelit SATRIA-1, dibutuhkan kolaborasi antara BAKTI Kominfo dengan berbagai kementerian dan lembaga. Aradea menyatakan, “Pemerintah tidak bisa menyediakan akses internet secara merata ini sendirian. Yang terpenting kita bisa bersama-sama melakukan hal ini.”