Home
/
Health

3 Hal yang Menyebabkan Pria Jadi Botak

3 Hal yang Menyebabkan Pria Jadi Botak

Arinda Veratamala19 January 2017
Bagikan :

Saat rambut rontok, Anda mungkin khawatir akan mengalami kebotakan. Normal jika rambut Anda rontok sebanyak 50-100 helai per hari. Hal ini tidak menyebabkan masalah karena rambut baru akan tumbuh lagi. Namun, masalah muncul jika banyak rambut rontok dan tidak dibarengi dengan tumbuhnya rambut baru, atau ketika folikel rambut rusak dan digantikan dengan jaringan parut. Jika hal ini terjadi, Anda mungkin bisa mengalami kebotakan. Suatu hal yang pasti tidak diinginkan oleh semua orang, kecuali pada orang yang sengaja membuat kepalanya botak.

Apa saja penyebab kebotakan?

Kepala botak dimulai dengan rambut rontok terlebih dahulu yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kebotakan adalah faktor keturunan, perubahan hormon, kondisi medis, atau ketika Anda dalam masa pengobatan.

1. Faktor keturunan

Sebagian besar kebotakan disebabkan oleh faktor keturunan. Pola kebotakan yang terjadi pada pria berbeda dengan pola kebotakan yang terjadi pada wanita. Biasanya kebotakan ini terjadi secara bertahap dan dalam pola yang dapat diprediksi. Kebotakan pada pria diawali dengan garis rambut di dahi yang makin mundur, disertai titik atau daerah lingkaran kebotakan kecil pada kulit kepala. Pada wanita, kebotakan diawali dengan rambut yang makin menipis.

Kebotakan pada pria dan wanita dapat disebabkan oleh androgenetik alopecia, yang merupakan faktor keturunan dan dipengaruhi oleh hormon androgen. Setiap rambut pada kepala Anda memiliki siklusnya masing-masing, rambut rontok dan kemudian digantikan dengan rambut baru. Biasanya, folikel rambut rontok digantikan dengan rambut baru dalam ukuran yang sama. Namun, yang terjadi pada awal kebotakan adalah folikel rambut menyusut sehingga rambut baru tumbuh lebih tipis dan lebih halus pada wanita, sedangkan pada pria rambut tumbuh lebih pendek dan lebih halus. Folikel rambut makin menyusut, siklus pertumbuhan rambut berakhir, dan pada akhirnya tidak ada rambut baru lagi yang tumbuh.

Pria lebih cepat mengalami kebotakan dibanding wanita. Pada pria, kebotakan bisa terjadi pada masa awal pubertas. Faktor keturunan dapat mengatur di usia berapa Anda mulai mengalami kebotakan dan juga dapat mempengaruhi tingkat kebotakan rambut.

2. Perubahan hormon

Perubahan atau ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan Anda mengalami rambut rontok dan selanjutnya dapat berujung kepada kebotakan rambut. Salah satu hormon yang berhubungan dengan pertumbuhan rambut adalah hormon androgen atau hormon seks pria. Salah satu fungsi dari hormon androgen adalah untuk mengatur pertumbuhan rambut. Penelitian menunjukkan bahwa pola kebotakan pada pria berhubungan dengan hormon androgen.

Pada wanita, perubahan hormon androgen biasanya terjadi setelah menopause, yang dapat menyebabkan kebotakan. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa itu tidak berhubungan langsung. Seperti dilansir dari webmd.com, Dr. Nicole Rogers, seorang  ahli dermatologis dari Old Metairie Dermatology, mengatakan bahwa bisa jadi menopause dan rambut rontok hanya terjadi pada usia yang sama, tidak ada hubungan langsung.

Selain saat menopause, perubahan hormon pada wanita juga bisa terjadi saat kehamilan dan kelahiran. Pada saat kehamilan dan kelahiran, wanita biasanya juga mengalami kerontokan rambut. Selain itu, beberapa hormon dipengaruhi oleh kelenjar tiroid sehingga masalah pada kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan rambut rontok.

3. Kondisi medis dan pengobatan

Jika seluruh folikel rambut berukuran sama atau jika rambut rontok tiba-tiba, hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor lain yang bukan faktor keturunan, seperti kondisi medis. Kondisi medis dapat menyebabkan ruam, kemerahan, nyeri, kulit kepala mengelupas, rambut patah, kebotakan sebagian, atau pola yang tidak biasa dari rambut rontok yang menyertai rambut rontok sehingga berujung pada kebotakan.

Ada berbagai macam kondisi medis yang dapat menyebabkan rambut rontok sehingga berujung kepada kebotakan, seperti gangguan kelenjar tiroid, anemia, penyakit autoimun, dan sindrom ovarium polikistik yang umumnya terjadi pada wanita.

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh dapat menyerang folikel rambut. Menyebabkan rambut rontok tiba-tiba dan meninggalkan bekas halus pada kulit kepala, menghasilkan kebotakan membentuk lingkaran kecil di kulit kepala. Kerontokan rambut yang disebabkan sistem imun ini biasa disebut dengan alopecia areata.

Rambut rontok juga bisa terjadi karena stres yang ekstrem, trauma fisik seperti operasi atau sakit yang berkelanjutan, penurunan berat badan yang drastis selama periode waktu yang singkat, dan mengonsumsi terlalu banyak vitamin A. Rambut rontok dapat terjadi beberapa minggu sampai enam bulan setelah salah satu kondisi tersebut terjadi.

Selain kondisi medis, rambut rontok juga bisa disebabkan oleh pengobatan atau perawatan yang sedang dilakukan. Rambut rontok dapat disebabkan oleh obat yang digunakan oleh penderita kanker, artritis, depresi, masalah jantung, tekanan darah tinggi, dan alat kontrasepsi. Temui dokter Anda jika rambut rontok terjadi setelah minum obat baru atau ketika hal tersebut disertai dengan keluhan kesehatan lainnya.

BACA JUGA

The post 3 Hal yang Menyebabkan Pria Jadi Botak appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article