10 Negara Terbaik untuk Ekspatriat
Perusahaan perbankan Inggris HSBC mengeluarkan daftar peringkat negara terbaik untuk orang-orang yang bekerja di luar negeri.
Daftar peringkat tersebut dibuat berdasarkan survei terhadap 27.000 ekspatriat dari 190 negara dan teritori mengenai kemudahan dalam menjalani keseharian, pekerjaan dan membangun keluarga di tempat mereka bermukim.Faktor yang mempengaruhi penempatan peringkat ini meliputi kemajuan karir, keseimbangan kerja dan kehidupan di luar kantor, mendapat keistimewaan untuk karyawan serta faktor lain (gaji juga berpengaruh, tapi bukan faktor penentu).
Rata-rata gaji ekspatriat: 188.275 dolar AS atau sekitar Rp2,5 miliar.
Swiss menjadi juara selama dua tahun berturut-turut, karena negara ini menawarkan prospek gaji memuaskan dengan keseimbangan kerja-kehidupan yang baik, serta budaya kerja sempurna. Rata-rata pendapatan tahunan ekspatriat di Swiss hampir dua kali lipat dari rata-rata global 97.419 dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar.
2. Jerman
Rata-rata gaji ekspatriat: 97.693 dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar.
Jerman adalah tujuan terbaik bagi ekspatriat yang mempunyai tujuan utama memperoleh kemampuan baru, diikuti dengan keamanan kerja dan kemajuan karir, kata HSBC. 70 persen ekspatriat mengatakan keamanan kerja di sana lebih baik ketimbang negara asal mereka.
3. Swedia
Rata-rata gaji ekspatriat: 84.802 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar.
71 persen ekspatriat di Swedia mengatakan budaya kerja di sana lebih baik ketimbang di kampung halaman. Dean Blackburn, Kepala HSCB Expat, mengatakan, "Berdasarkan survei kami, Eropa adalah rumah dari sebagian tujuan terbaik untuk menapaki karir. Enam negara di Eropa masuk daftar 10 besar dan diakui sebagai tempat dengan budaya kerja yang kuat, keseimbangan kerja-kehidupan yang baik dan keamanan kerja yang relatif baik.
4. Uni Emirat Arab
Rata-rata gaji ekspatriat: 112.820 dolar AS atau sekitar Rp1,5 miliar.
56 persen ekspatriat menerima tunjangan akomodasi di UEA dan 75 persen menerima fasilitas kesehatan.
5. Norwegia
Rata-rata gaji ekspatriat: 97.486 dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar
Norwegia adalah pendatang baru di daftar peringkat tahun ini dan HSBC mengatakan 87 persen ekspatriat di negara tersebut merasakan peningkatan keseimbangan antara kehidupan di kantor maupun di luar kantor.
6. Singapura
Rata-rata gaji ekspatriat: 138.641 dolar AS atau sekitar Rp1,8 miliar.
Seperti Hong Kong, Singapura adalah tempat yang menyenangkan untuk berkarir, tapi bukan yang terbaik untuk kehidupan di luar kantor. 62 persen ekspatriat merasa karirnya semakin maju, namun 30 persen merasa standar kehidupan mereka menurun. Meski demikian, 53 persen ekspatriat di Singapura merasa bisa lebih memenuhi pekerjaan mereka.
7. Austria
Rata-rata gaji ekspatriat: 85.288 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar.
Seperti Inggris, ini adalah kali pertama Austria masuk daftar 10 besar. Austria dianggap sebagai tempat di mana pekerja bisa menyeimbangkan kehidupan di kantor dan luar kantor, 71 persen responden menjawab itu keistimewaan negara ini. Budaya kerja juga jadi nilai tambah Austria, 62 persen ekspatriat merasa kemampuannya berkembang.
8. Hong Kong
Rata-rata gaji ekspatriat: 169.756 dolar AS atau sekitar Rp2,2 miliar.
Hong Kong adalah tempat yang bagus untuk ekspatriat yang ingin memajukan karir mereka, tapi bukan untuk mereka yang ingin mencari kualitas hidup lebih baik, demikian kata HSBC.
Sebanyak 68 persen responden mengatakan Hong Kong adalah tempat yang tepat untuk meniti karir, tapi 50 persen merasa keseimbangan kerja dengan kehidupan sehari-hari memburuk sejak pindah ke sana.
9. Inggris
Rata-rata gaji ekspatriat: 83.227 dolar AS atau sekitar Rp1,1 miliar
Ini pertama kalinya Inggris masuk daftar 10 besar negara terbaik bagi ekspatriat (meski survei ini dilakukan sebelum Brexit). HSBC mengatakan, "Ekspatriat di Inggris punya peluang besar mendapat keterampilan baru dibandingkan di negara asal mereka (64 persen) dan karirnya mengalami kemajuan (62 persen).
10. Bahrain
Rata-rata gaji ekspatriat: 98.622 dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar.
65 persen ekspatriat mendapat tunjangan tahunan untuk perjalanan pulang ke Bahrain sebagai bagian dari pekerjaan mereka. Di Timur Tengah, 91 persen ekspatriat mendapat keistimewaan itu sebagai bagian dalam kontrak mereka, dibandingkan rata-rata global hanya 67 persen. *
Berita Terkait: