10 Fakta Unik Seputar Tinggi Badan Manusia
Tinggi badan merupakan hal yang sangat sensitif, terutama bagi kaum pria. Di Indonesia, tinggi badan rata-rata untuk pria adalah 168 cm, sedangkan untuk wanita adalah 163 cm.
Anda pasti berpikir bahwa tinggi anak disebabkan oleh faktor keturunan mereka, namun apakah itu benar? Untuk mengetahui apa saja fakta-fakta unik tentang tinggi badan, mari kita lihat 10 faktanya di bawah ini:1. Manusia tumbuh sangat cepat pada tahun pertama
Anak-anak di tahun pertama terlihat tumbuh lebih cepat, sehingga setiap orangtua harus terus membeli baju baru per bulannya. Namun, apakah Anda tahu bagaimana tepatnya tubuh Anda tumbuh? Manusia cenderung untuk tumbuh secara maksimum dan cepat ketika bayi di tahun pertama kehidupan mereka. Bayi tumbuh sekitar 25 cm dari lahir hingga berumur 1 tahun. Kemudian, tinggi terus meningkat hingga remaja. Perempuan biasanya berhenti ketika menginjak 2-3 tahun setelah menstruasi pertama mereka. Beberapa laki-laki akan terus bertambah tinggi hingga SMA, sementara yang lain terus tumbuh hingga berumur 20-an.
Apakah Anda pernah memperhatikan bahwa anak Anda bertambah tinggi setiap malamnya? Hal ini disebabkan oleh hormon pertumbuhan yang terlepas ketika tidur. Jadi, pastikan bahwa anak Anda tidur dengan tenang sepanjang malam. Ini akan membantu mereka tumbuh maksimal.
2. Tinggi badan berubah setiap saat
Tidak hanya berat badan Anda yang bervariasi setiap hari, namun tinggi badan Anda juga sama. Anda akan memiliki tubuh tertinggi di pagi hari ketika Anda bangun tidur, namun pada malam hari tubuh Anda akan berkurang 1 cm. Dokter menjelaskan fenomena ini disebabkan oleh cakram tulang belakang yang mencengkram tulang, sehingga tulang menjadi tegak sepanjang hari. Ketika Anda tidur, tulang belakang melemas, sehingga Anda menjadi lebih tinggi di pagi hari dibandingkan dengan malam hari.
3. Gen tidak selalu mempengaruhi tinggi badan
Gen menentukan sekitar 60-80 persen dari tinggi badan Anda, sedangkan sisanya tergantung pada faktor-faktor lingkungan seperti nutrisi. Gaya hidup dan kebiasaan makan adalah kontribusi faktor lingkungan yang paling penting untuk tinggi badan. Bantulah anak Anda untuk tumbuh maksimal dengan memberikan makanan yang tepat, istirahat yang cukup, dan aktivitas fisik yang baik. Untuk memastikan anak Anda tumbuh dan berkembang, Anda harus merencanakan diet yang seimbang, seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, produk susu, dan protein tanpa lemak untuk anak Anda. Ini semua akan memasok vitamin dan mineral yang diperlukan dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan.
4. Perawakan tinggi berisiko kanker lebih banyak
Studi menunjukkan bahwa perawakan yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Menurut catatan medis, wanita tertinggi memiliki risiko lebih dari 37% terkena kanker. Ada banyak sel dalam tubuh orang yang tinggi, sehingga banyaknya sel tersebut memiliki kemungkinan untuk memunculkan kanker. Namun janganlah khawatir, karena risiko kanker tergolong rendah. Daripada sibuk menghindari faktor risiko kanker, lebih baik Anda menghindari rokok, alkohol, dan berat badan yang tidak sehat.
5. Tubuh tinggi memiliki lebih banyak peluang untuk mendapatkan uang
Beberapa studi membuktikan bahwa orang yang lebih tinggi tidak hanya memegang profil pekerjaan yang lebih tinggi, namun juga akan mendapatkan lebih banyak uang dibandingkan dengan mereka yang bertubuh pendek. Menurut studi klasik dalam Journal of Applied Psychology, orang yang tinggi memiliki penghasilan yang lebih banyak per tahunnya. Menurut penelitian, semakin tinggi badan seseorang, semakin mempengaruhi bagaimana ia mengamati dirinya sendiri (yang disebut sebagai harga diri) dan bagaimana orang lain memandang mereka (yang disebut sebagai harga diri sosial). Keduanya memiliki pengaruh yang sangat besar pada kinerja pekerjaannya, yang pada akhirnya mempengaruhi keberhasilan karirnya.
6. Tinggi badan menyusut saat berusia 40 tahun
Seiring Anda bertambah umur, Anda akan mengalami penyusutan, namun Anda pasti tidak menyangka bahwa penyusutan akan terjadi lebih cepat. Baik pria maupun wanita akan mulai menurun tinggi tubuhnya pada usia 40 tahun. Anda mungkin akan kehilangan 1 cm per satu dekade. Hal ini akan terjadi karena tulang belakang Anda kehilangan air yang membuatnya menyusut secara bertahap. Penyakit seperti osteoporosis akan melemahkan tulang dan memperburuk masalah. Namun, Anda mungkin akan dapat membuat tubuh terlihat lebih tinggi dengan cara memperbaiki postur tubuh Anda. Hal ini dapat Anda capai dengan berolahraga dan asana yoga.
7. Bertubuh tinggi baik untuk jantung
Tinggi badan berbanding terbalik dengan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang pendek (di bawah 160 cm) memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit jantung. Para peneliti mengklaim bahwa setiap perbedaan 6 cm, risiko akan bertambah 13.5% untuk setiap individu.
8. Gen dapat berpengaruh pada tinggi tubuh yang abnormal
Orang yang sangat pendek disebut sebagai orang yang memiliki kondisi dwarfism, sementara orang yang sangat tinggi memiliki kondisi gigantism. Sekitar satu dari 15.000 orang dewasa memiliki dwarfism (memiliki tinggi badan kurang dari 155 cm). Menurut Michael J. Goldenberg, MD, kepa;a Dysplasia Clinic di Seattle Children’s Hospital, bahwa orang yang mengalami dwarfism disebabkan oleh mutasi genetik yang membuat tulang tumbuh pendek. Di sisi lain, gigantism terjadi akibat kelebihan hormon pertumbuhan selama masa kanak-kanak, yang sering juga disebabkan oleh tumor jinak pada kelenjar pituitari.
9. Rokok berpengaruh pada tinggi badan
Studi di Annals of Epidemiology menemukan bahwa anak laki-laki yang sering merokok antara usia 12 dan 17 tahun akan memiliki tinggi 3 cm lebih pendek dari rekan-rekan mereka yang tidak merokok, meskipun efek yang sama tidak terlihat pada perempuan. Masalah medis tertentu, termasuk alergi makanan, ketidakseimbangan hormon, dan masalah jantung, hati atau ginjal juga dapat menghambat pertumbuhan anak-anak karena obat-obatan tertentu (contoh: obat stimulan untuk ADHD).
10. Anak perempuan lebih cepat tinggi dibandingkan anak laki-laki
Perempuan mencapai puncak pertumbuhannya di masa pubertas, yang biasanya dicapai antara usia 11-12 tahun. Oleh karena itu, sering kita lihat dalam kelas bahwa anak perempuan kebanyakan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki di usia yang sama. Biasanya anak laki-laki akan tumbuh dengan cepat di usia 13-14 tahun. Namun, dengan nutrisi yang baik, keduanya akan tumbuh hingga periode menuju dewasa.
BACA JUGA:
- Benarkah Susu Dapat Menambah Tinggi Badan?
- Makanan yang Dibutuhkan untuk Pertumbuhan Remaja Pria
- Berapa Banyak Kalsium yang Dibutuhkan Remaja di Masa Pertumbuhan?
The post 10 Fakta Unik Seputar Tinggi Badan Manusia appeared first on Hello Sehat.