'Orang yang tahu apa yang mereka bicarakan, tidak butuh PowerPoint'
Foto:Freepik
Uzone.id - Judul tersebut adalah salah satu quotes yang pernah terlontar dari tokoh teknologi yang sudah melegenda, Steve Jobs. Banyak bos perusahaan teknologi dunia yang ternata sepemikiran soal itu.Rapat mengandalkan PowerPoint mendadak viral setelah Elon Musk secara terbuka menyarankan para bos perusahaan berhenti menghabiskan waktu dalam rapat dengan presentasi PowerPoint.
CEO Tesla dan SpaceX itu mengatakan, terlalu banyak CEO yang menghabiskan hari-hari mereka dengan presentasi. Mereka gagal memberikan perhatian yang cukup untuk menemukan cara membuat produk lebih baik melalui inovasi.
Baca juga: Naik 400 Persen dari Tahun Lalu, Dua Bitcoin Kini Setara Rp1 Miliar
“Apakah CEO di perusahaan Amerika cukup fokus pada peningkatan produk? Saya pikir jawabannya tidak," kata Musk di acara The Wall Street Journal’s CEO Council.
“Habiskan lebih sedikit waktu untuk finansial, habiskan lebih sedikit waktu di ruang meeting, lebih sedikit waktu di PowerPoint dan lebih banyak waktu untuk mencoba membuat produk Anda semenarik mungkin,” tambahnya.
Tak hanya Elon Musk, bahkan sejumlah jajaran bos teknologi terkemuka di dunia pun sependapat dengan pemikiran Elon. Steve Jobs juga Jeff Bezoz adalah dua diantaranya.
Steve Jobs disebut-sebut sebagai sosok CEO yang bukan penggemar PowerPoint. "Saya benci cara orang menggunakan slide presentasi daripada berpikir," kata Jobs dalam laporan Inc.
Job menganggap orang menghadapi masalah dengan membuat presentasi. Dia ingin mereka terlibat, membahas berbagai hal di meja, daripada menunjukkan banyak slide.
"Orang yang tahu apa yang mereka bicarakan, tidak membutuhkan PowerPoint," tambah Jobs.
Mendiang Jobs ingin rapat menjadi interaktif dan slide presentasi bisa menjadi cara merangsang orang ikut mencari solusi sebagai bagian dari proses kreatif. Dengan demikian orang-orang dalam rapat terlibat secara aktif.
Jobs hanya ingin penggunaan slide PowerPoint terbatas pada situasi saat seseorang presentasi kepada audiens yang besar dan tidak digunakan sebagai alat umum untuk menjalankan rapat rutin sehari-hari.
Kemudian, dari laporan Bussines Insider, Jeff Bezoz, CEO Amazon, bahkan sampai melarang penggunaan PowerPoint di rapat internal perusahaan sejak 2004.
"Teks naratif yang terstruktur dengan baik adalah yang kami cari, bukan hanya teks. Jika seseorang membuat daftar poin-poin dalam kata, itu sama buruknya dengan PowerPoint," kata Bezos.
Baca juga: Tren Bitcoin di Indonesia Melejit saat Pandemi
Dia berpendapat, presentasi bergaya Powerpoint entah bagaimana memberikan izin untuk mengabaikan ide, meratakan rasa kepentingan relatif, dan mengabaikan keterkaitan dengan ide.
Pun begitu dengan CEO Twitter, Jack Dorsey, juga menyarankan untuk tidak menghabiskan waktu dengan ide dan presentasi PowerPoint.
"Segera setelah Anda mencapai ruang di mana Anda benar-benar memiliki sesuatu untuk dimainkan dan sesuatu yang nyata, saat itulah pembelajaran yang sebenarnya terjadi. Keluar dari Keynote, keluar dari PowerPoint, dan mulailah membangun dan mulai memamerkannya kepada orang-orang," kata Dorsey dikutip Business Insider.
Lalu ada mantan CEO yang kini Executive Chairman LinkedIn, Jeff Weiner, yang juga pernah menyatakan bahwa perusahaannya sudah tidak lagi melakukan rapat dengan presentasi PowerPoint sejak tahun 2013.
Sebagai gantinya, Weiner meminta agar materi yang biasanya dipresentasikan selama rapat dikirim ke peserta setidaknya 24 jam sebelumnya, jadi para peserta bisa mempelajarinya lebih dulu untuk kemudian dibahas dalam rapat.
Dengan dihilangkannya presentasi, rapat sekarang dapat secara eksklusif difokuskan untuk menghasilkan rencana yang berharga: Memberikan konteks bersama, menyelam lebih dalam pada data dan wawasan yang meyakinkan.
"Dan mungkin yang paling penting, melakukan debat yang bermakna," kata Wainer dalam blog resminya.
VIDEO: Oppo Reno5 Review, Plus Minus Sebelum Dibeli