Home
/
Health

Ini Kata Para Ahli Soal Penyakit Epilepsi

 Ini Kata Para Ahli Soal Penyakit Epilepsi

arah.com15 April 2017
Bagikan :

Dalam rangka memperingati Hari Epilepsi Dunia (World Purple Day) yang jatuh pada tanggal 26 Maret lalu.

Dokter Jeffry Oeswadi, MARS, vice CEO Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) menyampaikan pentingnya menyampaikan kepada masyarakat bahwa epilepsi bukan penyakit menular dan bukan penyakit kutukan.

“Seminar ini digelar karena melihat banyak mitos beredar di masyarakat yang menganggap epilepsi sebagai penyakit kutukan dan penyakit menular,” papar dr. Jeffry Oeswadi.

“Padahal, sebenarnya epilepsi dapat dikontrol dengan minum obat teratur serta rutin kontrol pengobatan yang baik sesuai kondisi pasien. Penyandang epilepsy juga dapat hidup dan bekerja seperti orang kebanyakan, “ imbuhnya.

Tak dapat dipungkiri, sebagian masyarakat masih belum paham tentang apa itu epilepsy dan bagaimana seharusnya penanganannya, bahkan pasien dan keluarga masih malu dan menutupi bila ada anggota keluarga dengan epilepsi.

Epilepsi merupakan penyakit neurologis atau terjadi gangguan pada otak. Sayangnya, serangan epilepsi seperti kejang terkadang dianggap bukan suatu penyakit. Kurangnya pengetahuan masyarakat, menyebabkan orang dengan epilepsi terlambat ditangani dan mendapat stigma atau pandangan negatif.

Pada kesempatan yang sama, Dr. dr.Vivien Puspitasari, Sp.S., ahli spesialis saraf dari SHLV Mengatakan, di seluruh dunia terdapat 4 - 10 penduduk penyandang epilepsi per 10.000 penduduk pertahun.

Sedangkan di Indonesia dari sekitar 250 juta penduduk, terdapat 1,5 juta jiwa hingga 2,4 juta jiwa penyandang epilepsi yang memerlukan pengobatan.

Proses penanganan pasien tidak cukup hanya menangani pasien saja, akan tetapi yang paling penting yaitu orang terdekat yang tinggal serumah dengan pasien, seperti orang tua, anak, keluarga terdekat.

“Penting karena mereka yang selalu ada bersama penyandang epilepsi setiap hari agar tidak panik setiap kali ada serangan terhadap pasien epilepsi,” sebut Vivien.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa serangan epilepsi dapat berbeda-beda pada setiap kasus karena tergantung pada fungsi otak mana yang terganggu, selain berupa kejang-kejang serangan epilepsi dapat pula berupa hilang kesadaraan sesaat seperti ‘bengong’, tiba-tiba menjatuhkan atau melempar benda yang dipegang.

Hal inilah yang harus dan perlu diketahui baik keluarga terdekat maupun khalayak ramai.

"Kami sebagai salah satu rumah sakit swasta terkemuka di Propinsi Banten, siap melayani pasien dengan epilepsi," demikian Vivien. 



Djarot Tinjau Pasar Senen, ini Reaksi Tak Terduga Pedagang
Hakim MK Adakan Pertemuan, Bahas OTT Patrialis?
Polisi Sebut Habib Rizieq Banyak Menyangkal Selama Pemeriksaan
16 WNI yang Ditangkap Densus 88 Sempat Dideportasi Otoritas Turki
Perang Berlanjut, Sukmawati Ogah Tanggapi Ajakan Mediasi Rizieq
Di Negara Ini, 3 Juta Orang Sedang Berjuang Hadapi Epilepsi
Mengubah Citra Punk, Punk Saleh: Prophet Muhammad Forever!
Rindu Pulang ke Rumah Kubah Lumpur di 'Desa Sarang Lebah' Aleppo
Potret Ajang Penghargaan 'Grammy Awards 2017'
Duka Tuk Sang Raja Pemersatu, Pecinta Fotografi dan Musik Jazz
Ratusan Kios Pasar Senen Terbakar, Pedagang Terpukul
undefined
Haru! Curahan Hati Penderita Skizofrenia yang Dicap Gila
Masjid di Tambora Ini Ternyata Peninggalan Nabi Muhammad SAW
Ini Sederet Kemewahan Raja Arab Saudi Saat Datang ke Indonesia

populerRelated Article