Waduh, Jutaan Data Pengguna Facebook Dicuri 400 Aplikasi Palsu
Ilustrasi foto: Solen Feyissa/Unsplash
Uzone.id - Meta kembali melaporkan pencurian data pengguna di platform mereka, sebanyak 1 juta data pengguna Facebook berisi data login kemungkinan telah dicuri oleh aplikasi-aplikasi palsu berisi malware.
Aplikasi-aplikasi pihak ketiga ini ternyata ada di Google Play Store dan App Store dan dirancang untuk membajak kredensial akun Facebook pengguna.Agar gampang menarik perhatian pengguna, aplikasi berisi malware ini disamarkan sebagai layanan hiburan seperti edit foto, aplikasi kamera, layanan VPN, aplikasi horoskop, dan alat pelacak kebugaran (fitness tracker).
Kita sering melihat beberapa aplikasi meminta pengguna untuk masuk menggunakan akun Facebook, nah aplikasi-aplikasi ini menggunakan celah tersebut untuk mencuri informasi akun pengguna Facebook.
Baca juga: Indonesia Bebas Sanksi dari FIFA, PSSI Makin Jadi ‘Buronan’ Netizen
Direktur Threat Disruption Meta, David Agranovich, mencatat bahwa aplikasi tersebut hanya kedok belaka alias tidak berfungsi.
“Banyak aplikasi yang hanya menyediakan sedikit kegunaan sebelum pengguna login, bahkan sebagian besar tidak berfungsi sama sekali setelah pengguna setuju untuk login (memakai akun Facebook),” kata Agranovich dikutip dari Engadget, Sabtu, (08/10).
Aplikasi ini sebagian besar muncul di Play Store, walaupun beberapa ada di App Store. Menariknya, aplikasi palsu berisi malware ini di Play Store hadir sebagai aplikasi untuk konsumen seperti edit foto atau filter.
Tapi, berbeda dengan aplikasi palsu di iOS yang hadir sebagai aplikasi bisnis, beberapa diantaranya adalah “Very Business Manager,” “Meta Business,” “FB Analytic” dan “Ads Business Knowledge. Aplikasi ini menargetkan pengguna Facebook yang menggunakan alat bisnis Facebook.
Baca juga: Waduh, Zuckerberg Diam-diam PHK 12 Ribu Karyawan Meta?
Laporan ini sudah disampaikan ke pihak Google dan Apple oleh Meta, dan dua pemilik toko aplikasi ini mengkonfirmasi bahwa semua aplikasi yang disebutkan Meta sudah dihapus dari toko masing-masing.
Sementara itu, bersamaan dengan kabar ini Facebook telah mengirimkan pemberitahuan pada pengguna yang kemungkinan disusupi malware dan meminta pengguna untuk menyetel ulang kata sandi mereka.