Throwback Movie: 25 Tahun Silam Dirilis, ini 7 Alasan ‘Jurassic Park’ Begitu Fantastis
Uzone.id -- Tanpa film ini, rasa penasaran orang-orang awam terhadap makhluk prasejarah seperti dinosaurus nggak akan sebesar sekarang. Paling nggak, gara-gara film ini, semua orang merasa bahwa pekerjaan ahli paleontologi itu keren.
Berawal dari ‘Jurassic Park’, kita seakan punya standar gambaran tentang seberapa cepat spesies Velociraptor berlari, sampai bagaimana Brachiosaurus mengunyah makanan. Gara-gara film ini pula, popularitas Tyrannosaurus-rex meroket setara para bintang yang berperan di dalamnya.Dirilis pada musim panas 1993, ‘Jurassic Park’ berkisah tentang ahli paleontologi Alan Grant (Sam Neill) dan kekasihnya yang berprofesi sebagai ahli paleobotanis, Ellie Sattler (Laura Dern) yang berkesempatan mengunjungi theme park berisi dinosaurus di pulau Isla Nublar, Kosta Rika. Well, theme park ini bernama Jurassic Park.
Kunjungan Grant dan Sattler bersama ahli matematika Ian Malcolm (Jeff Goldblum) dan seorang pengacara itu adalah undangan dari miliuner John Hammond (Richard Attenborough) yang juga otak di balik theme park tersebut. Hammond ingin mereka semua me-review theme park itu terlebih dahulu sebelum dibuka untuk publik. Di tengah proses berkeliling area masif itu, mendadak sistem security seluruh taman mengalami gangguan dan membuat berbagai predator buas lepas dari ‘sarangnya’.
Usia film ini sejak dirilis berarti sudah seperempat abad. Merasa tua, nggak? Meski terdengar lama banget -- 25 tahun seumuran gue ya ampun -- film ini begitu fenomenal dan masih dirayakan sampai sekarang. Bahkan, pada 15 Mei kemarin ada perayaan 25th anniversary of Jurassic Park di Universal Studios Los Angeles, Amerika Serikat.
Tanpa berpanjang lebar, edisi throwback movie pekan ini gue mau menjabarkan beberapa alasan yang membuat film garapan Steven Spielberg dari adaptasi novel milik Michael Crichton ini menjadi karya klasik yang begitu fantastis.
1. Pakai dinosaurus ‘beneran’
Film boleh jadul, tapi ‘Jurassic Park’ sudah canggih pada masanya. Bekerja sama dengan kreator efek spesial Stan Winston Studio, Spielberg dan tim mewujudkan dinosaurus T-rex secara real tanpa efek komputer, yaitu dengan robot animatronik setinggi 6 meter, panjang 12 meter, bobot 5 ton. Robot ini dikendalikan menggunakan alat telemetri dari jarak jauh.
Sementara spesies Raptor, Stan Winston Studio merancang robot setinggi 3 meter yang dapat dikontrol juga dari jarak jauh, serta setelan (suit) khusus yang bisa digerakan langsung oleh manusia.
2. Termasuk film pertama yang menggunakan teknologi CGI
Teknologi computer-generated imagery (CGI) nggak bisa lepas dari kebanyakan film di zaman sekarang. ‘Jurassic Park’ termasuk film pertama yang mengembangkan CGI ke level yang lebih canggih lagi, khususnya digunakan untuk menghidupkan makhluk hidup seperti spesies Brachiosaurus dan Gallimimus. Tanpa film ini, belum tentu perkembangan CGI bisa apik seperti sekarang.
3. Nggak cuma penonton, T-rex juga bikin takut para kru
Sebelum T-rex menciptakan teror di layar lebar, robot animatronik T-rex sudah lebih dulu bikin takut para kru di lokasi syuting. Mengutip IMDb, produser Kathleen Kennedy bilang, robot T-rex terkadang suka mendadak bergerak sendiri alias sempat terjadi malfungsi gitu.
“Misalnya, para kru sedang makan siang, lalu tiba-tiba T-rex itu ‘hidup’ padahal sedang tidak dikendalikan oleh remote control. Awalnya kita nggak tahu itu kenapa, jadi langsung pada ketakutan dan orang-orang teriak. Nggak tahunya malfungsi itu terjadi karena hujan,” kenang Kennedy.
4. Suara dinosaurus hasil campuran berbagai suara binatang
Sulit rasanya membuat suara yang akurat 100 persen seperti di zaman mereka semua hidup 65 juta tahun yang lalu. Tim produksi akhirnya bereksperimen dengan cara mengkombinasikan suara berbagai binatang.
Suara T-rex saat sedang mengaum itu berasal dari kombinasi suara anjing, penguin, harimau, buaya, dan gajah. Suara Brachiosaurus berasal dari gabungan suara paus dan keledai. Sementara suara Dilophosaurus hasil campuran suara angsa, elang, ular berbisa, dan monyet howler.
Kemudian suara Raptor ada dua jenis. Pertama, kombinasi suara lumba-lumba yang direkam di dalam air. Kedua, kombinasi suara anjing laut, lumba-lumba, dan elephant seal. Kalau kamu penasaran suara T-rex saat memangsa Gallimimus, itu suara anjing yang sedang memainkan mainan. Semua kombinasi suara ini ditransfer ke komputer dan dimodifikasi oleh tim sound engineer.
5. Musik score khas ‘Jurassic Park’ dibuat 3 bulan sebelum film dirilis
Kalau kamu cinta mati dengan score atau theme song film ini, berterima kasihlah kepada komposer jenius John Williams. Hebatnya, dia membuat musik score film ini hanya berselang beberapa bulan saja sebelum film dirilis ke publik.
Katanya, dia harus berhasil menggarap musik yang dapat menggiring siapapun yang mendengarnya berada di nuansa penuh kekaguman, serta perasaan gembira serta terpesona saat melihat dinosaurus hidup.
6. Alasan Spielberg tentang adegan petak umpet di dapur restoran
Masih ingat ‘kan, adegan dua kakak beradik Lex dan Tim (Ariana Richards dan Joseph Mazzello) yang ngumpet di dapur dari teror Raptor? Ini adalah salah satu bagian ikonik dan memorable dari ‘Jurassic Park’. Tapi, kalau dipikir-pikir, kenapa di dapur ya?
“Saya nggak mau membuat adegan anak-anak ini terjebak dan kejar-kejaran di hutan. Saya mau menciptakan perasaan seram itu di dunia yang lebih familiar. Penting bagi saya untuk memikirkan referensi ikonik apa yang dapat kita lihat di rumah sendiri, maka jadilah scene anak-anak ini berada dalam bahaya di dapur restoran,” ungkap Spielberg di sebuah wawancara.
7. It’s Jurassic Park!
Terlepas dari kepiawaian Spielberg yang dapat membagi waktu, tenaga, dan sisi emosional untuk memproduksi dua film besar di saat yang bersamaan (satu lagi adalah ‘Schindler’s List’), film ini sungguh fantastis karena… ini adalah ‘Jurassic Park’! Siapapun yang menontonnya pasti akan bernostalgia, perasaan senang dan takut itu akan kembali datang meskipun sudah menonton ribuan kali. It never gets old.