Gak Cuma Jadi Gembel, Ada Turis Rusia Menyamar Pemandu Wisata di Bali
Ilustrasi. (Foto: Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata)
Uzone.id - Ada-ada saja kelakuan turis nakal di Bali. Selain mengamen dan mengemis, ditemukan pula turis yang menjadi pemandu wisata.Mantan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Agung Yuniartha mengatakan, “Ada orang Rusia jadi tour guide di Bali. Ini kan tidak boleh.”
“Orang Rusia pada dasarnya tidak bisa Bahasa Inggris, dia jadi guide untuk orang Rusia yang ke Bali. Di Thailand, mereka sudah dideportasi, dia lari ke Bali,” ungkap Agung kepada Uzone.id saat dihubungi via telepon.
Baca juga: Song Hye Kyo dan Song Joong Ki Cerai, Objek Wisata Mereka Tetap Ada
Agung menyampaikan, untuk menjadi pramuwisata, seseorang harus punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) Indonesia alias warga negara Indonesia, dan punya sertifikasi kompetensi.
“Dia juga harus uji budaya, setelah lulus. Tidak mudah, kita adalah pariwisata budaya, dia harus paham budaya dan punya KTP Indonesia, setelah itu dia baru melewati tahap-tahap tadi itu. Kitaa pun kalau ke China gak boleh orang lain meng-handle tamu, pasti guide mereka yang handle,” kata Agung.
Baca juga: Diskon Tiket Pesawat Hanya Gimmick Marketing?
Selain itu, pemandu wisata juga harus mengenakan pakaian adat Bali, dan kartu tanda pengenal pramuwisata.
Untuk mengatasi masalah ini, dinas pariwisata dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali mengadakan pemeriksaan di semua destinasi di Bali.
“Lalau tidak pakai pakaian adat atau kartu, pasti ditangkap, diproses, kena denda Rp 25 juta sampai Rp 35 juta. Kalau dia orang asing, kita serahkan kepada imigrasi, kemudian deportasi,” ujar Agung.
Baca juga: Negara dengan Paspor Terlemah di Dunia, Masyarakatnya Sulit Keluar Negeri
Soal fenomena turis Rusia menjadi pemandu wisata, Agung mengatakan bakal ditangkap.
Agung menegaskan, “Lagi mau digerakkan Satpoll PP. Kadang mereka (turis Rusia yang jadi pemandu wisata) berprilaku seperti wisatawan, sekarang lagi mau ditangkap, ada pengetatan.”