Home
/
Travel

Festival Tidore 2017, Ajang Promosi Budaya Maritim Maluku

 Festival Tidore 2017, Ajang Promosi Budaya Maritim Maluku
arah.com06 April 2017
Bagikan :

Festival Tidore 2017 yang terdiri dari tiga acara meliputi Parade Juangan, Perjalanan Paji, dan Kirab Agung Kesultanan Tidore berupaya mempromosikan budaya maritim di Maluku Utara. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Sultan Tidore Huseinsyah, dan Wali Kota Tidore Ali Ibrahim meluncurkan Festival Tidore 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Rabu (5/4) malam.

Penyelenggaraan Festival Tidore 2017 yang mengangkat tema 'Merawat Tradisi, Mempertegas Jati Diri Bangsa Maritim' itu menjadi salah satu cara untuk mempromosikan pariwisata Maluku Utara.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi penyelenggaran Festival Tidore 2017 yang memasuki tahun ke-9 tersebut.

"Pemilihan tiga top event berikut tempat dan tanggal penyelenggaraan yang pasti ini akan menjadi daya tarik serta memudahkan para traveller untuk mengunjungi Tidore sebagai destinasi yang memiliki jenis wisata lengkap yakni bahari, adventure, alam, religi, dan budaya," ujarnya.

Festival kali ini memang menetapkan tiga top event yakni Parade Juanga atau keliling pulau dengan kapal formasi perang oleh sultan dan bala tentaranya yang berlangsung pada 10 April 2017.

Dilanjutkan Perjalanan Paji atau keliling pulau di darat dengan formasi perang menceritakan revolusi Sultan Nuku pada 11 April 2017. Kemudian Kirab Agung Kesultanan Tidore disinergikan dengan pembukaan Museum Maritim Dunia di Kedaton Tidore.

Festival itu digelar dalam rangka memperingati hari jadi Tidore serta sebagai upaya menggali, dan melestarikan warisan sejarah budaya Kesultanan Tidore sekaligus memperkenalkan dan mempromosikan Tidore dengan seni, alam dan budaya kesultanan.

"Ini juga sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Maluku Utara khususnya Kota Tidore," tutur Arief Yahya, seperti dikutip Antara.

Menurut dia, penyelenggaraan festival budaya merupakan kegiatan event dalam upaya meningkatkan unsur atraksi sebagai bagian penting dari unsur 3 A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) dalam meningkatkan daya saing destinasi.

"Dengan penyelenggaraan festival budaya ini, unsur amenitas dan aksesibilitas di Tidore semakin meningkat. Ini terlihat data kunjungan wisman ke Maluku Utara pada Januari 2017 naik 165 persen," jelasnya.

Sementara itu amenitas dan aksesibilitas ke Maluku Utara (Tidore, Ternate, dan pulau sekitarnya) juga semakin meningkat karena ditetapkannya Pulau Morotai, Maluku Utara sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas dijadikan menjadi 'Bali Baru'.

Saat ini percepatan pembangunannya juga sedang dilakukan hingga nantinya diharapkan mampu membawa dampak positif terhadap pariwisata Ternate dan Tidore.

Sultan Tidore Huseinsyah menjelaskan, tujuan penyelenggaraan Festival Tidore yakni sebagai upaya melestarikan nilai-nilai budaya Tidore yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa.

Di samping juga untuk memperkuat jati diri bangsa dan menjadi penggerak bagi terwujudnya cita-cita bangsa serta terbukanya peluang bagi masyarakat luas agar berperan aktif dalam proses pengembangan wisata budaya.

"Festival Tidore diawali kegiatan Dowaro dalam tradisi adat Tidore yakni sebuah ritual untuk mengawali setiap kegiatan adat," kata Huseinsyah.

Pada Festival Tidore, Dowaro diawali dengan prosesi kota Tupa atau Sobaka Dorora ke rumah adat lima marga (Fola, Sou, Rom, Toha, Tomayou) yang terletak di kaki gunung Kie Matubu untuk memohon doa restu.

Wali Kota Tidore Ali Ibrahim mengatakan, kini aksesibilitas ke Tidore semakin mudah dengan adanya penerbangan dari Jakarta ke Bandara Babullah di Pulau Ternate setiap hari oleh maskapai Garuda, Sriwijaya Air, dan Lion Air pada tengah malam dan tiba pagi hari dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam.

Dari bandara dilanjutkan dengan menyeberang lewat Pelabuhan Bastiong (Ternate) ke Pelabuhan Rum (Tidore) menggunakan speed boat sekitar lima menit atau kapal feri sekitar 30 menit.

"Kemudahan aksesibilitas mendorong kunjungan wisatawan ke Maluku Utara semakin meningkat. Pada Januari 2017 kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 12.275 dan 53 orang wisman (wisatawan mancanegara), sedangkan rata-rata tingkat hunian kamar hotel sebesar 30,38 persen," kata Ali Ibrahim.

Penyelenggaraan Festival Tidore 2017 dimeriahkan acara tiga top event, sembilan event utama dan event dukungan yaitu Prosesi Kota Tupa (kerumah para Sowohi di Tambula, Folarora dan Guruabanga di kaki Gunung Kie Matubu); Prosesi Tagi Kie (perjalanan ke puncak Gunung Marijan); dan Rora Ake Dango (upacara menyatukan air dari masing-masing rumah Sowohi Romtoha Tomayou) Kota AkeDango; Siloloa Sultan Tidore; dan Perjalanan Paji Nyili-nyili (arak-arakan duplikat Paji Nyili-nyili).

Sejumlah event lain juga digelar meliputi pameran, karnaval budaya, lomba, pentas seni, hingga seminar budaya.

Siap Lawan 'Palu Arit' di Indonesia, Rizieq: Ini Perjuangan Saya!
Ulama dan Ormas Deklarasi Dukung Habib Rizeq
Blusukan Dipercaya Lebih Pikat Masyarakat ketimbang Hasil Survei
Djarot Tinjau Pasar Senen, ini Reaksi Tak Terduga Pedagang
Kapolri Nilai Sikap Radikal Bisa Positif, Jika...
Yuk, Tengok Pembuatan Baju Besi untuk Pengawal Paus
Kilas Perjalanan Pilkada Pasangan Agus Yudhoyono - Sylviana Murni
Yuk, Tengok 'Cantiknya' Amsterdam saat Musim Gugur
Potret Ajang Penghargaan 'Grammy Awards 2017'
Duka Tuk Sang Raja Pemersatu, Pecinta Fotografi dan Musik Jazz
Ratusan Kios Pasar Senen Terbakar, Pedagang Terpukul
Blusukan di Gandaria, Ahok Beri Janji ini Kepada Warga
Tanggapan Pihak KPU Soal Situs yang Di-'Hack'
Cahaya Hidayah di Masjid Lautze
Dikepung Banjir di 54 Titik, Jakarta Masih Rentan

#Jakarta
#Maritim
#Festival Tidore 2017

populerRelated Article