Bernyanyi dengan Suara Fals? Begini Penjelasannya
Bernyanyi adalah budaya universal yang banyak dilakukan orang di seluruh belahan dunia. Bagi sebagian orang, mereka sangat percaya diri dalam bernyanyi karena memiliki suara vokal yang bagus. Sedangkan, bagi beberapa orang lainnya kadang menyanyi hanya untuk dinikmati diri sendiri karena merasa suaranya kurang bagus. Menurut Sean Hutchins, dilansir dalam laman NBC news, seorang peneliti di International Laboratory of Brain, Music, and Sound Research Université de Montréal, bernyanyi merupakan aktivitas yang rumit.
Menyanyi itu rumit karena pertama orang harus mencocokkan nada yang didengarnya dengan suara yang akan dikeluarkan secara tepat. Lalu seseorang yang bernyanyi juga harus mengontrol otot- otot vokal mereka dengan baik agar suara tidak melenceng dari nada yang seharusnya (disebut fals).Sean Hutchins menduga ada dua kemungkinan seseorang kurang pandai bernyanyi. Pertama, karena tidak dapat menangkap nada dengan benar. Kedua, karena tidak bisa mengendalikan pita suara dan otot-otot vokal dengan baik.
Dari temuan ini, Hutchins menduga bahwa akar masalahnya adalah mereka tidak memiliki kontrol yang baik saat menggerakan otot vokal ketika mengeluarkan suara. Otak juga turut berperan dalam mengeluarkan suara vokal ini.
Otak mampu menangkap nada dengan tepat, namun seseorang yang buruk dalam menyanyi tidak bisa mengeluarkan nada yang sama dengan apa yang didengarnya. Otak tidak mampu menghubungkan nada yang didengarnya dengan gerakan otot yang sesuai agar suaranya tepat dengan apa yang didengar.