Home
/
Digilife

YouTube Semakin Tegas, Ada Konten Soal Pelecehan SARA Langsung Diblokir

YouTube Semakin Tegas, Ada Konten Soal Pelecehan SARA Langsung Diblokir
Hani Nur Fajrina16 December 2019
Bagikan :

 (Ilustrasi. Foto: Kon Karampelas/Unsplash)

Uzone.id -- Platform video YouTube belum lama ini mengumumkan pembaruan kebijakan mereka tentang pelecehan. Meski terlihat terpuji dan berada di jalan yang benar, kenapa kebijakan ini malah ditentang?

Jawabannya ternyata sederhana. Para kreator konten dan YouTuber merasa kebijakan tersebut gak jelas dan gak detail.

Kira-kira bunyi kebijakan baru sebagai berikut:

Pelecehan merugikan komunitas kita karena membuat orang-orang jadi kurang antusias membagikan opini dan terkoneksi dengan sesama. Kami kerap mendengar keluhan ini dari para kreator, termasuk mereka yang bertemu dengan kami selama pengembangan kebijakan ini.

Kami tetap berkomitmen terhadap keterbukaan kami sebagai platform untuk memastikan bahwa diskusi penuh semangat dan pertukaran ide-ide kuat dapat berlanjut di sini. Meski begitu, kami tidak akan mentoleransi pelecehan dan kami percaya YouTube bisa menjadi tempat lebih baik lagi bagi siapapun untuk membagikan kisah atau opini masing-masing.”

YouTube juga menjelaskan kalau pengguna YouTube -- baik YouTuber maupun audiens -- akan mendapat penalti berupa pemblokiran akun atau video diturunkan jika ketahuan menyebarkan konten atau komentar yang termasuk pelecehan, baik isu ras, diskriminasi gender, hingga orientasi seksual.

Baca juga: YouTube Bikin Rewind Edisi 2019

Melihat penjelasan YouTube tersebut, banyak yang menganggap platform milik Google ini seakan rancu dalam memaparkan kebijakan baru. 

Mengutip berbagai sumber, YouTube dinilai seakan ingin menjunjung hal terpuji, namun kebijakan ini gak benar-benar ditegakkan. Secara sederhana, YouTube dianggap sering mengeluarkan aturan ini-itu, tapi hanya ‘asbun’ alias asal bunyi agar terlihat selalu positif.

Salah satu YouTuber yang mengkritik kebijakan ini adalah PewDiePie, kreator terkenal yang punya lebih dari 100 juta subscriber.

“Hal yang saya pelajari tentang kebijakan YouTube adalah, bukan perkara apa yang mereka ucapkan, tapi yang penting adalah bagaimana YouTube menjalankan kebijakan ini,” ungkap PewDiePie.

Menurutnya, banyak kreator yang semakin memburuk konten-kontennya, seperti konten mengejutkan dengan tujuan dapat view banyak dan mengeruk keuntungan, tapi masih dibiarkan sampai sekarang.

“Satu-satunya hal yang membuat YouTuber pemburu view tetap terkenal ya sudah pasti audiens dan YouTuber lain yang sejenis. Jangan tiba-tiba muncul dan merusak kreativitas kami, YouTube. Aturannya adalah, kalau ada orang melakukan hal-hal bodoh di YouTube, ya orang itu akan mendapat kritik dari yang lain,” lanjut PewDiePie.

Aturan “gak jelas”, bisa rugikan pendapat dan konten satir

Di samping pelecehan memang menjadi sesuatu yang berdampak negatif, aturan rancu YouTube yang dianggap kurang jelas itu benar-benar bikin kreator cemas. 

“Saya bertanya ke pihak YouTube soal kebijakan ini karena saya khawatir banyak yang langsung memperhatikan tiap ucapan orang [sebagai pelecehan] tanpa paham konteksnya apa,” sambung PewDiePie.

YouTuber asal Amerika Serikat, Philip DeFranco juga mengaku cemas terhadap kebijakan YouTube ini. DeFranco yang punya 6 juta lebih subscriber ini dikenal sebagai kreator yang doyan mengunggah video berisi opini yang dekat dengan tren dan kehidupan sehari-hari seperti pop culture.

DeFranco juga merasa khawatir apakah nantinya video miliknya bisa jadi sasaran empuk pemblokiran video oleh YouTube hanya karena dia menyampaikan opini ataupun satir.

“Saya akan membuka mata saya dan jujur, saya tegang. Saya gak tahu apakah saya saat ini sedang melanggar kebijakan YouTube,” ucapnya di dalam video berisi pendapatnya tentang kebijakan baru ini.

Belum lagi konten di acara talkshow yang kerap diselingi oleh bercandaan satir tentang tokoh terkenal, bahkan pemerintahan. Hal seperti ini dipercaya termasuk ke dalam kebebasan berpendapat, bukan perkara pelecehan.

populerRelated Article