Home
/
News

5 Bencana Alam di Dunia yang Terjadi Karena Cuaca Ekstrem

 5 Bencana Alam di Dunia yang Terjadi Karena Cuaca Ekstrem
Lolita Valda Claudia11 January 2018
Bagikan :

Cuaca ekstrem adalah suatu kondisi cuaca atau iklim yang tidak normal dengan intensitas yang sangat tinggi atau sebaliknya.

Misalnya, hujan lebat disertai badai yang bisa menyebabkan banjir, longsor dan pepohonan tumbang atau cuaca panas yang menyebabkan kekeringan hebat hingga memakan korban jiwa.

Di dunia, sedikitnya ada lima bencana alam yang terjadi akibat cuaca ekstrem. Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum kelima bencana alam tersebut. 

1. Longsor di California

Preview

Bencana longsor terjadi di wilayah selatan Negara Bagian California pada Selasa (1/9) waktu setempat. Akibatnya, ribuan orang mengungsi dan 13 orang tewas dalam bencana longsor tersebut. 

Sebelum terjadi longsor, hujan deras mengguyur di sekitaran wilayah Santa Barbara hingga sepanjang garis pantai Pasifik di Utara Los Angeles. Karenanya, pemerintah segera menginstruksikan evakuasi besar-besaran di lokasi kejadian. 

"Longsor sampai merubuhkan pepohonan dan menghancurkan banyak mobil serta menutup sejumlah jalan," papar Sheriff Santa Barbara Bill Brown, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/1).

Penyebab longsor di wilayah tersebut diduga kuat karena kebakaran besar yang terjadi pada bulan lalu. Kebakaran tersebut menghanguskan rumput dan semak-semak yang menjadi penahan tanah serta merusak jaringan tanah lunak untuk menyerap air.

2. Badai Kai-Tak di Filipina

Preview

Badai tropis Kai-Tak di Provinsi Biliran, Filipana, yang terjadi pada 16 Desember 2017 menewaskan sedikitnya 26 orang, sedangkan 23 orang dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut. 

Tidak hanya itu, Badai Kai-Tak menyebabkan lebih dari 15 ribu orang terjebak di berbagai pelabuhan di sekitar wilayah Biliran dan 88 ribu orang dievakuasi. Badai yang dikenal warga lokal dengan sebutan Urduja itu mengembuskan angin dengan kecepatan 80 kilometer per jam.

3. Gempa Tasikmalaya

Preview

Gempa Tasikmalaya berkekuatan M 6,9 yang terjadi pada 15 Desember 2017 pukul 23.47 WIB lalu, menyebabkan 4 orang tewas dan 2.935 rumah rusak. 

Korban meninggal adalah Hj. Dede Lutfi (60) warga Ciamis tertimpa bangunan, Masiah (55) warga Ciamis yang terkena serangan jantung saat gempa, Aminah (80) warga Kota Pekalongan tertimpa bangunan roboh, dan Fatimah (34) warga Bantul yang jatuh saat gempa dan meninggal di rumah sakit.

Bahkan, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan Tsunami yang menyebabkan warga panik. Tercatat 451 rumah rusak berat, 579 rumah rusak sedang, dan 1.905 rumah rusak ringan. Total 2.935 bangunan rusak akibat gempa ini. 

4. Cuaca panas ekstrem di Australia

Preview

Ratusan kelelawar spesies langka mati akibat gelombang panas yang terjadi sejak Minggu (1/6) di Sydney, Australia. Menurut pemerintah setempat, ratusan kelelawar tersebut mati setelah jatuh dari pohon karena tak kuat menahan panas yang menyengat. 

Dilansir Sky News, suhu di pinggiran kota Sydney, Campbelltown, Australia, diketahui mencapai 47,3 derajat Celcius. Angka itu merupakan suhu terpanas yang menerpa Sydney sejak 78 tahun terakhir. 

Kelelawar ini merupakan hewan langka yang dilindungi undang-undang setempat. Badan penyelamatan hewan liar setempat, New South Wales Wildlife Information, Rescue and Education Service (WIRES), menyebut, apabila dibiarkan suhu yang ekstrem ini dapat menewaskan ribuan kelelawar lainnya. 

Hingga kini tim WIRES berhasil menyelamatkan lebih dari seratus kelelawar. 

5. Badai salju di Amerika Serikat

Preview

Badai salju menyerang bagian wilayah timur Amerika pada Kamis (1/4) waktu setempat. Badai yang sudah terjadi hampir seminggu lamanya ini menewaskan 14 orang. 

Petugas pemadam kebarakaran dan penyelamat sibuk bergerak menyelamatkan pengendara yang terjebak badai salju di Boston. Dua bandara utama di New York ditutup akibat cuaca ekstrem itu. Beberapa sekolah di wilayah Boston juga ditutup hingga Jumat waktu setempat. 

Selain itu, pemadaman listrik dirasakan pada hampir 80.000 rumah dan tempat bisnis di Timur Laut dan Tenggara, akibat badai yang melanda pada Rabu lalu.

populerRelated Article